Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Muhammad Yamin dan Teks Sumpah Pemuda

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Muhammad Yamin. kemdikbud.go.id
Muhammad Yamin. kemdikbud.go.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu ikrar dalam teks Sumpah Pemuda adalah tentang bahasa. Dalam Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928 yang digelar di Jakarta, masalah ini sempat menjadi perdebatan.

Sejumlah kubu menginginkan penggunaan bahasa Melayu seperti yang diungkap dalam Kongres Pemuda I, dua tahun sebelumnya. Bahasa Melayu—tepatnya Melayu Riau—dipilih karena telah menjadi bahasa pergaulan masyarakat pesisir.

Kubu lain menginginkan adanya bahasa Indonesia, seperti yang diutarakan Mohammad Tabrani dari Jong Java dalam kongres pertama. Alasannya: untuk menyamakan "bahasa" dengan "nusa" dan "bangsa" Indonesia.

Masalah pelik ini membuat Muhammad Yamin, wakil Perhimpunan Pemuda Sumatera atawa Jong Sumatranen Bond berpikir keras. Yamin saat itu menjadi sekretaris sidang sibuk berpikir tentang poin bahasa dalam teks Sumpah Pemuda itu. Dalam kongres itu, perwakilan dari sepuluh organisasi pemuda se-Hindia Belanda sepakat tentang identitas tanah air dan kebangsaan. Namun silang pendapat terjadi soal persamaan bahasa.

"Pak Yamin tidak ingin kongres berakhir tanpa keputusan seperti kongres pertama," ujar Kepala Bagian Koleksi Museum Sumpah Pemuda, Misman, seperti dikutip dari Majalah Tempo, 18 Agustus 2014.

Baca juga: Soegondo Djojopuspito, Perumus Sumpah Pemuda yang Terlupakan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika Soenario menyampaikan pidato "Pergerakan Pemuda Indonesia dan Pemuda di Tanah Luaran", tangan Yamin menari di secarik kertas yang terletak di meja panjang ruang kongres—sebuah rumah kos di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat.

"Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (saya punya rumusan resolusi yang luwes)," Yamin berbisik kepada Soegondo Djojopoespito, pemimpin kongres, seperti dituliskan Welmar dalam Mengenang Mahaputra Prof. Mr. H. Muhammad Yamin Pahlawan Nasional RI (2003). Sidang memang berlangsung dalam bahasa Belanda, bahasa pergaulan kaum intelektual kala itu. Potongan kertas tersebut berpindah tangan. Soegondo mengangguk dan menuliskan paraf, lalu mempersilakan Yamin memberikan penjelasan kepada peserta sebelum mengesahkannya sebagai hasil kongres. Lahirlah Sumpah Pemuda.

Baca juga: Sumpah Pemuda 2017: Perkaya Konten Positif di Media Sosial
 

Misman mengatakan, di bait ketiga, Yamin menggunakan "menjunjung tinggi bahasa persatuan" supaya bahasa daerah tidak dihilangkan. Bahasa Indonesia diambil dari bahasa Melayu, bahasa daerah dengan pengguna terbanyak ketiga—setelah Jawa dan Sunda—pada saat itu, karena Yamin menganggap bahasa ini paling berpotensi berkembang dan terstruktur. "Sudah memiliki sajak dan gurindam, tidak hanya di level pembicaraan," ujar Misman.

Setelah Yamin memimpin pembacaan ikrar teks Sumpah Pemuda tersebut, para peserta kongres, yang sebagian besar tidak tertampung di ruang tengah dan berdiri di halaman dinaungi pohon ketapang, bertepuk tangan dan memekikkan, "Hidup persatuan".

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

7 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Aksi Sumpah Pemuda 2023 Nilai Jokowi Tak Taat Konstitusi

22 November 2023

Ketua BEM UI Melki Sedeo Huang bersama Aliansi BEM se-UI menyampaikan penundaan adu gagasan bacapres di Lapangan Rotunda Gedung Rektorat Kampus UI Depok, Rabu, 13 September 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Aksi Sumpah Pemuda 2023 Nilai Jokowi Tak Taat Konstitusi

Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menilai Jokowi tak taat konstitusi pada akhir masa kepemimpinannya.


Kompetisi Video Pendek KEMENPORA Meriahkan Hari Sumpah Pemuda

8 November 2023

Kompetisi Video Pendek KEMENPORA Meriahkan Hari Sumpah Pemuda
Kompetisi Video Pendek KEMENPORA Meriahkan Hari Sumpah Pemuda

Kompetisi Video Pendek KEMENPORA Meriahkan Hari Sumpah Pemuda.


Menpora Dito Ariotedjo Sebut Spirit Anak Muda di Politik Tinggi, tapi Ada yang Anti Partai

29 Oktober 2023

Menteri Pemuda dan Olahraga, Nandito Ariotedjo memberikan sambutan dalam acara Peringatan Sumpah Pemuda yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu, 28 Oktober 2023. Kegiatan yang bertema Bersama Majukan Indonesia itu digelar untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-95. Acara tersebut melibatkan seluruh elemen dari organisasi kepemudaan, komunitas, serta para penyanyi yang tampil dalam malam puncak acara, seperti The Sigit, JKT48, D'Masiv, serta Wika Salim. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Menpora Dito Ariotedjo Sebut Spirit Anak Muda di Politik Tinggi, tapi Ada yang Anti Partai

Menpora Dito Ariotedjo ungkap soal spirit anak muda di bidang politik yang tinggi, tapi ada juga yang antipati terhadap partai politik.


Cara Siswa SMA di Palembang Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pakai Seragam Profesi

28 Oktober 2023

Siswa di Palembang kenakan seragam profesi di hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023. (ANTARA/ M Imam Pramana)
Cara Siswa SMA di Palembang Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pakai Seragam Profesi

Kegiatan memperingati hari Sumpah Pemuda itu juga dilakukan langsung pemilihan ketua OSIS.


Soegondo Djojopoespito Ketua Kongres Pemuda Saat Berusia 23 tahun, Pencetus Sumpah Pemuda

28 Oktober 2023

Soegondo Djojopoespito. iup-ugm.com
Soegondo Djojopoespito Ketua Kongres Pemuda Saat Berusia 23 tahun, Pencetus Sumpah Pemuda

Soegondo Djojopoespito pada usia 23 tahun memimpin Kongres Pemuda yang kemudian mencetuskan Sumpah Pemuda.


Telkomsel Semangat Indonesia: Inspirasi untuk Berkontribusi

28 Oktober 2023

Telkomsel Semangat Indonesia: Inspirasi untuk Berkontribusi

Telkomsel Semangat Indonesia" lebih dari sebuah manifesto, hal ini juga menjadi langkah nyata dari komitmen Telkomsel untuk konsisten berkontribusi bagi bangsa dan negara


Peringatan Sumpah Pemuda, Presiden BEM Unair Ajak Anak Muda Tak Apatis terhadap Politik

28 Oktober 2023

Presiden BEM Unair Anang Jazuli. Dok. Unair
Peringatan Sumpah Pemuda, Presiden BEM Unair Ajak Anak Muda Tak Apatis terhadap Politik

Berkaca pada sejarah Hari Sumpah Pemuda, sebagai mahasiswa seharusnya berperan tidak hanya sebagai objek politik.


Rapat-rapat Sebelum Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda

28 Oktober 2023

Diorama Kongres Sumpah Pemuda II di Museum Sumpah Pemuda di Jakarta, Ahad, 20 Oktober 2018. Bangunan museum ini terletak di Jalan Kramat Raya 106, dan menjadi tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, 90 tahun lalu. TEMPO/Muhammad Hidayat.
Rapat-rapat Sebelum Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda

Kongres Pemuda II dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta yang dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito, melahirkan deklarasi Sumpah Pemuda.


Tokoh-tokoh Muda Penggerak Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda

28 Oktober 2023

Pengunjung melintas di depan gambar tokoh-tokoh pergerakan pemuda di Museum Sumpah Pemuda, Kramat, Jakarta, Selasa 22 Maret 2022. Museum Sumpah Pemuda kembali dibuka pascarevitalisasi dengan menampilkan sejumlah perubahan dalam format penyajian informasi menjadi lebih interaktif ke dalam bentuk teknologi digital guna menarik perhatian pengunjung khususnya kaum milenial. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Tokoh-tokoh Muda Penggerak Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda ditetapkan dengan adanya Kongres Pemuda. Berikut para tokoh muda yang berperan di dalamnya.