TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan bahwa ia membahas setidaknya lima hal ketika bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno kemarin. Salah satunya berkaitan dengan MRT (mengingat) penyelesaian proyek itu berdekatan dengan pelaksanaan Asian Games 2018.
"Saya titip agar MRT itu dicek terus. Di tahun 2018, di atas jalan itu (karena proyek MRT) sudah harus bersih karena kita akan kedatangan tamu untuk Asian Games 2018," ujar Jokowi saat ditanya wartawan di JI Expo, Kamis, 26 Oktober 2017.
Jokowi mengatakan, ia ingin penampilan Jakarta rapih saat Asian Games 2018 nanti berlangsung. Jangan sampai, kata ia, para atlit Asia yang datang melihat jalanan Jakarta masih penuh galian.
Baca juga: Proyek Infrastruktur Ini yang Dibicarakan Anies dengan Jokowi
Hal yang kedua, ujar Jokowi, berkaitan dengan LRT (Light Rapid Transit). Presiden Joko Widodo berkata bahwa LRT tak kalah penting dibandingkan MRT, sama sama untuk mengentaskan kemacetan. Jadi, kata dia, jangan sampai disampingkan.
"Karena kita kehilangan Rp 28 triliun setiap tahunnya akibat kemacetan di Jakarta. Ini yang harus konsentrasi dikerjakan. Kalau ada masalah pembebasan, ya segera diselesaikan, supaya targetnya tepat waktu," ujar Jokowi mengulang percakapannya ke Anies-Sandi.
Setelah LRT dan MRT, hal ketiga dan keempat yang dibahas dengan Anies Sandi kemarin adalah kawasan kumuh serta banjir yang masih menjadi problem bagi Jakarta. Soal kawasan kumuh, Jokowi menyampaikan agar tempat tersebut ditata sesuai peruntukan agar Jakarta terlihat rapi.
Sementara itu, soal banjir, Presiden Jokowi mengingatkan soal pembuatan sodetan terowongan dari Ciliwung ke Banjir Kanal Barat yang belum usai. Menurutnya, proyek itu harus segera diselesaikan untuk mengantisipasi musim banjir atau saat Ciliwung meluap.
Baca juga: Reklamasi Tak Dibahas dalam Pertemuan Anies Baswedan dan Jokowi
Adapun hal terakhir yang dibahas bersama Anies-Sandi adalah proyek Waduk Ciawi Sukamahi. Presiden Jokowi hanya mengingatkan keduanya bahwa proyek itu telah diambilalih pemerintah pusat.
"Dulu mau dikerjakan oleh DKI waktu saya gubernur, kemudian berpindah. Jadi akan mengurangi banjir. Ini kita terus memperbaiki apa yg belum baik," ujarnya.