TEMPO.CO, Jakarta -Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan diri mendukung Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Meski begitu, PAN mengaku belum tentu mendukung Jokowi dalam pemilihan umum 2019. Partai oposisi yang belakangan merapat ke pemerintah ini menyatakan ada kemungkinan mengusung calon lain dalam pemilu nanti.
"Dalam Rakernas Agustus lalu PAN secara aklamasi mengajukan kader terbaik kami, Zulkifli Hasan untuk maju dalam pertarungan kepemimpinan nasional 2019," kata Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno di kantor KPU, Jakarta, Jumat, 13 Oktober 2017.
BACA:PAN Tak Berniat Keluar dari Koalisi Pemerintahan Jokowi - JK
Pernyataan Eddy ini tak senada dengan partai anggota Koalisi Indonesia Hebat lain yang telah mendaftar ke KPU, yakni Partai Hanura dan Partai Nasdem. Sekjen Hanura Sarifuddin Sudding dan Sekjen Nasdem Johny G. Plate mengatakan akan tetap mendukung Jokowi dalam pilpres mendatang.
BACA:Analis Politik Ini Sebut 'Dosa' Terbesar PAN di Kabinet Jokowi
Eddy menyampaikan PAN masih fokus ke beberapa persoalan selain pengusungan calon, seperti mengatasi lapangan pekerjaan yang sulit, daya beli yang lemah, dan kesenjangan sosial. "Masyarakat tak selalu ingin tahu siapa capres yang diusung 2019 nanti," ujarnya.
Dia melanjutkan, PAN akan mengumumkan bakal capres yang diusung jika telah resmi ditetapkan sebagai partai peserta pemilu 2019 oleh KPU. Saat ini, pihaknya masih fokus pada proses pendaftaran."Mendekati tenggat waktu nanti kami umumkan," katanya.
BUDIARTI UTAMI PUTRI