TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengumumkan struktur baru hasil revitalisasi Dewan Pengurus Pusat pada rapat pleno yang digelar hari ini. Salah satu nama baru yang masuk dalam kepengurusan baru adalah Letnan Jenderal Purnawirawan TNI Eko Wiratmoko yang menggantikan Yorrys Raweyai.
Eko mengisi posisi sebagai Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Ia menyatakan kesiapannya untuk bertugas di jabatan baru itu meski belum lama bergabung dengan Golkar. "Ya kepercayaan harus saya laksanakan," ujarnya di kantor DPP Partai Golkar, Rabu, 11 Oktober 2017.
Baca: Gantikan Yorrys di Golkar, Ini Langkah Pertama Eko Wiratmoko
Sebelum terjun ke dunia politik pada 2016 lalu, Eko tergolong prajurit TNI yang sukses. Sejumlah jabatan penting di militer pernah diduduki olehnya. Di antaranya adalah Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Kodam V/Brawijaya.
Eko lulus Akademi Militer pada 1982. Dia mengawali karir sebagai Komandan Pleton Koppasandha (sekarang Kopassus). Di Kopassus, Eko juga sempat bertugas menjadi Wakil Komandan Grup-4 dan Wakil Komandan Grup-3 Pusat Pendidikan Pasukan Khusus.
Baca: Eks Tentara Masuk Golkar, Begini Penjelasan DPP
Eko juga pernah menjadi komandan di beberapa kesatuan, yaitu di Komando Resort Militer 011/Lilawangsa, Detasemen Markas TNI Angkatan Darat, dan Pusat Intelijen Angkatan Darat (Danpusintelad). Selanjutnya, Eko menjadi Asisten Pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat (Aspam Kasad).
Di akhir karir militernya, Eko menjabat sebagai Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan saat kementerian itu dipimpin Luhut Binsar Panjaitan. Menurut catatan Tempo, saat menjabat sebagai Sesmenko Polhukam, Eko pernah memimpin Crisis Center untuk membebaskan warga negara Indonesia yang disandera di Filipina medio 2016 lalu.