Tempo.co, Jakarta - Sebagai reaksi atas dikabulkannya permohonan praperadilan Setya Novanto, Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menggelar jalan santai bertema "Indonesia Berkabung" dari Sarinah, Thamrin, sampai Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu, 1 Oktober 2017.
"Indonesia Berkabung" merupakan wujud reaksi masyarakat menyikapi pencabutan status Setya Novanto sebagai tersangka kasus korupsi Kartu Tanda Penduduk elektronik. "Ini sifatnya dadakan," ujar koordinator acara tersebut, Ahmad Sadjali.
Baca juga: Setya Novanto Menang Praperadilan, Bambang Soesatyo: KPK Ceroboh
Pada Jumat lalu, hakim praperadilan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Cepi Iskandar, mengabulkan gugatan Setya dan membatalkan penetapan tersangka Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu dalam kasus korupsi pengadaan e-KTP. Setya menggugat penetapan dirinya sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP pada 17 Juli lalu.
Jali menuturkan, setelah pengadilan mencabut status tersangka Setya, tak sedikit masyarakat yang kecewa. "Mereka langsung bereaksi di media sosial. Kan ramai," ujarnya.
Atas alasan itulah Jali ingin mengubah kekecewaan masyarakat di media sosial menjadi aksi nyata. Jalan santai ini ingin mengajak masyarakat melihat lebih jeli bahwa ada sesuatu yang janggal dalam praperadilan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Golkar tersebut.
Jali mengatakan ada 50-100 orang yang akan bergabung. "Yang lagi olahraga sini, mau bareng juga boleh," katanya.
Sebagai keprihatinan terhadap putusan praperadilan Setya Novanto, Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi akan menyanyikan lagu nasional Indonesia Raya. "Kalau boleh, mungkin sedikit orasi nanti di HI," ucapnya.
ANDITA RAHMA
Baca juga : Skor KPK vs Setya Novanto 0:1, Tapi Pertandingan Belum Usai