TEMPO.CO, Denpasar - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan dapur umum pengungsi Gunung Agung memerlukan elpiji 1,5 ton per hari guna memasak untuk kebutuhan pengungsi.
"Oleh karena itu saya meminta Hiswana Migas atau instansi terkait bisa membantunya," kata Mangku Pastika saat koordinasi dengan Komisi III DPRD Bali di Posko Pengungsian Gunung Agung di Tanah Ampo, Karangasem, Bali, Senin, 25 September 2017.
Baca juga: Tanggap Darurat Gunung Agung, Kemensos Salurkan Rp 1,1 Miliar
Status Gunung Agung meningkat jadi awas pada Jumat pukul 20.30 Wita. Dengan naiknya status tersebut, radius kawasan rawan bencana pun diperluas.
Pada Ahad lalu, Mangku Pastika menetapkan status tanggap darurat bencana Gunung Agung. Dengan demikian, status awas Gunung Agung dan pengungsian menjadi tanggung jawab pemerintah Provinsi.
Mangku Pastika mengatakan saat ini peralatan memasak sudah tersedia, termasuk bahan makanan, antara lain, beras, telor, mie instan dan lainnya. Tapi elpiji sangat kurang.
Made Mangku Pastika berharap bantuan elpiji untuk para pengungsi Gunung Agung tersebut segera direalisasikan. Sebab, elpiji sangat diperlukan untuk memasak makanan. "Sumbangan untuk pengungsi sudah mengalir baik pemerintah maupun instansi swasta dan perorangan. Tapi elpiji belum tersedia banyak," ucapnya.
ANTARA