TEMPO Interaktif, Tuban:Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Nahdatul Ulama Choirul Anam mentargetkan perolehan suara 18 persen secara nasional pada Pemilu 2009 nanti. Keyakinan ini didasarkan pada kompaknya para ulama sepuh NU pendukung partai yang baru dideklarasian siang tadi. Peran ulama, kata dia, sudah terbukti mujarab setiap Pemilu. Anam mencontohkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang saat itu didukung memperoleh suara nomor tiga terbesar secara nasional. Sekarang para kiai sepuh tersebut sudah berada di barisan kami, sehingga saya optimistis PKNU bisa memperoleh suara besar, ujar Anam setelah mendeklarasikan partainya di lapangan Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban.Dia juga optimistis untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah yang selama ini menjadi basis PKB akan beralih mendukung partainya. Alasannya, selama ini PKB dinilai sudah bergeser dari komitmen awal sebagai partai yang memperjuangkan kepentingan NU, sekarang sudah beralih tidak mempunyai orientasi yang jelas lagi. Menurut Anam, partainya sudah memiliki infrastruktur yang lengkap yaitu 80 persen perwakilan tingkat cabang yang terbentuk dan 100 persen untuk tingkat wilayah. Partai ini tinggal menunggu verifikasi dari Depkumham dan saya yakin bisa lolos, kata dia. Ketua Dewan Syuro PKNU K.H. Abdurrahman Chudori dalam pidato politiknya menyatakan para ulama terpaksa memisahkan diri dari PKB karena partai tersebut telah mempertontonkan tingkah laku yang melenceng dan jauh dari cita-cita kiai. Menurutnya, PKB sudah tidak dapat lagi dijadikan alat perjuangan karena sudah melakukan penyimpangan baik di tataran struktural maupun perilaku. Kami ingin mengembalikan cita-cita perjuangan para ulama melalui partai yang berasaskan Islam ahluusunah wal jamaah, kata Abdurrahman Chudori. Deklarasi PKNU dihadiri oleh sekitar enam ribuan massa dan kiai sepuh.Kukuh S Wibowo
Pemerintah didesak segera memperbaiki aturan tentang partai lokal dan nasional. Beleid yang telah ada dinilai masih sumir, saling bertentangan, serta tak menguntungkan rakyat.