TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Lembaga Swadaya Masyarakat Islamic Relief menyelesaikan pembangunan 152 rumah di Desa Kajhu, Baitussalam, Aceh Besar. Rumah-rumah yang terletak hanya 400-an meter dari pantai itu, sudah dilengkapi dengan sistem sanitasi, listrik dan air bersih. Haroen At-Tallah, Pimpinan Islamic Relief menyebutkan pihaknya telah membantu pasca tsunami di Aceh sejak sehari setelah tsunami. "Kami tidak bisa mengembalikan keadaan, tapi mencoba memperbaiki keadaan," kata dia saat serah terima perumahan yang dihadiri Wakil Gubernur Aceh M. Nazar dan Edi Purwanto dari Badan Rekontruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias. Rumah yang dibangun Islamic Relief tersebut tergolong istimewa. Selain ukurannya cukup luas, tipe 45, kompleks perumahan juga dilengkapi dengan sistem sanitasi, saluran air dan air bersih hasil kerja sama dengan AmeriCares. Di kompleks itu juga dilengkapi dengan sarana olah raga berupa lapangan basket dan lapangan bola voli. Menurut Haroen, Islamic Relief juga sedang mempersiapkan sebuah komplek lagi di desa yang sama. "Total rumah yang telah siap dibangun adalah 742 rumah," sebutnya. Selain itu, Islamic Relief juga telah menyelesaikan 32 sekolah, 27 fasilitas kesehatan, 36 fasilitas air bersih, serta memasok air pada 44 lokasi bekas tsunami. Kemudian juga menyantuni 570 anak yatim-piatu dan memberikan lebih dari 1.000 profesional training dalam berbagai bidang. Sementara itu M. Nazar meminta masyarakat menjaga rumah yang mereka terima dengan baik. "Supaya dijaga kebersihannya, menanam pohon supaya tidak nampak gersang,"sebutnya. Adi Warsidi
Pemerintah Dituntut Selesaikan 9 Peraturan Tentang Aceh
1 Desember 2010
Pemerintah Dituntut Selesaikan 9 Peraturan Tentang Aceh
Pemerintah dituntut segera menyelesaikan sembilan Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres) turunan Undang-Undang Otonomi Khusus provinsi Daerah Istimewa Aceh.
Presiden Terima Kursi Perdamaian dari Gubernur Aceh
29 November 2010
Presiden Terima Kursi Perdamaian dari Gubernur Aceh
"Kami menganggap Bapak Presiden sangat pantas untuk menerimanya, karena Bapak telah banyak berbuat untuk perdamaian Aceh," ujar Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.