Akhir 2003, Indonesia Harus Lepas dari IMF

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 10:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemulihan kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2003 sedikit lebih parah daripada tahun 2002. Salah satu faktor penyebabnya adalah pemerintah terlalu patuh terhadap semua saran dan perintah International Monetery Fund (IMF). Karena itu, MPR meyarankan pada akhir tahun 2003 nanti, kita harus say good bye pada IMF, kata Ketua MPR RI sekaligus Ketua DPP PAN Amien Rais, dalam tabligh akbar menyambut pergantian tahun 2003 di Jakarta, Selasa (31/12) malam. Menurut Amien, keberadaan IMF untuk memperbaiki perekonomian Indonesia, ibarat sakit yang obatnya keliru. Katanya membantu, tetapi malah memperberat masalah ekonomi kita, katanya. Lembaga yang diplesetkan kepanjangannya menjadi Indonesia Minta Fulus ini, menurut Amien, sangat tidak becus dalam bertindak. Dalam kesempatan yang seharusnya dihadiri pula oleh ketua DPP Golkar sekaligus ketua DPR RI Akbar Tandjung ini, Amien menyatakan adanya tujuh masalah pokok yang masih melanda bangsa Indonesia, dan masih akan terus membayangi dalam tahun depan. Salah satunya, masalah penegakan hukum di Indonesia yang dinilainya masih morat-marit. Di negeri ini, hukum hanya berpihak kepada mereka yang punya uang, kekuatan dan kekuasaan, paparnya dalam tabligh akbar yang dihadiri sekitar 500 orang ini. Hal ini disebabkan antara lain karena lemahnya hukum serta para pelaku didalamnya. Banyaknya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) juga disoroti oleh Amien sebagai suatu masalah berat. Dirinya menilai, makin hari, makin banyak terjadi KKN di Indonesia. Kalau dulu sembunyi-sembunyi, sekarang semakin terbuka, katanya menegaskan. Dia menilai, hal ini akan dapat menimbulkan masalah yaitu tidak dapat tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hilangnya pulau Sipadan dan Ligitan ke Malaysia juga dikatakan Amien sebagai suatu langkah mundur bagi bangsa Indonesia. Menurutnya, bagaimana Indonesia dapat menjadi negara yang dihormati dunia internasional, jika mempertahankan kedaulatannya sendiri pun tidak bisa. Amien Rais juga banyak menyoroti pemerintah yang tidak bisa memegang amanah. Seperti banyaknya aset-aset negara yang dijual secara ugal-ugalan. Misalnya kasus Indosat, dampaknya luar biasa bagi seluruh negeri. Selain itu dia juga menyayangkan sikap kurang dekatnya para pemimpin bangsa kepada Allah SWT, sehingga bangsa ini belum diberi kecerahan hingga detik ini. Saat ini ada pihak yang merayakan hari ulang tahun, berhura-hura, menghabiskan uang rakyat, dan sebagainya. Mereka lupa dengan Yang di Atas. Bagaimana tidak menjadi bangsa yang porak-poranda? katanya menandaskan. Di penghujung akhir tahun 2002 ini, Amien Rais mengajak seluruh masyarakat untuk tidak pesimis menatap masa depan bangsa, walaupun belum adanya titik terang. Mari kita songsong tahun depan dengan optimisme dan berusaha menjadikan tahun depan menjadi lebih baik lagi, katanya.(D.A Candraningrum - Tempo News Room)

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

3 menit lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

6 menit lalu

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

PDIP sudah mengajukan gugatan ke PTUN sebelum MK menyampaikan putusan sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Masuknya di Indonesia

9 menit lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Masuknya di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

9 menit lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

RANS Nusantara FC Terdegradasi ke Liga 2, Ini Profil Klub Sepak Bola Raffi Ahmad

10 menit lalu

RANS Nusantara FC Terdegradasi ke Liga 2, Ini Profil Klub Sepak Bola Raffi Ahmad

Setelah pertandingan pekan ke-34, RANS Nusantara FC terdegradasi ke Liga 2 di musim berikutnya. Ini profil klub milik Raffi Ahmad.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

15 menit lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

16 menit lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

21 menit lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

23 menit lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Profil Ali Jasim, Wonderkid Irak yang Berpotensi Acak-acak Pertahanan Timnas U-23 Indonesia

28 menit lalu

Profil Ali Jasim, Wonderkid Irak yang Berpotensi Acak-acak Pertahanan Timnas U-23 Indonesia

Ali Jasim penyerang timnas Irak yang saat ini menjadi top skor sementara di Piala Asia U-23 2024, patut diwaspadai pemain timnas U-23 Indonesia.

Baca Selengkapnya