Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

Reporter

Jumat, 22 September 2017 14:15 WIB

Menko Polhukam Wiranto menjawab pertanyaan awak media usai menggelar pertemuan tertutup dengan Duta Besar Spanyol untuk Indonesia Jose Maria Matres Manso, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, 21 Juni 2017. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyatakan saat ini institusi Tentara Nasional Indonesia dinilai masih mempunyai beban seputar pelanggaran hak asasi manusia. Ia menegaskan, TNI, sebagai instrumen pemerintah, tidak bisa dinilai dari kinerjanya di era atau situasi yang sudah berbeda.

Ia beralasan tidak adil bila ada pihak yang menilai kinerja TNI di masa lalu dengan situasi saat ini yang sudah berbeda. "Jangan sampai men-justifikasi kegiatan pendahulu kita. Situasi politik dan hukum berbeda," kata Wiranto dalam acara silaturahmi purnawirawan TNI di Markas Besar TNI, Jakarta, Jumat, 22 September 2017.

Baca: Gatot Nurmantyo Minta Saran dari Purnawirawan Sebelum Pensiun

Mantan Panglima ABRI itu mencontohkan aksi penembakan misterius (petrus) yang terjadi pada 1980-an. Menurut dia, aksi tersebut pada masa itu mendapat apresiasi. Bahkan secara tidak langsung cara itu disebut-sebut ditiru pemerintah Filipina yang saat ini sedang berperang melawan pengedar narkoba.

Wiranto menjelaskan, saat Presiden Filipina Rodrigo Duterte bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, penembakan terhadap pengedar narkoba disebut meniru kebijakan Presiden Soeharto. "Dia melihat di sini, diterapkan di Filipina," kata Wiranto.

Menanggapi tuntutan pegiat HAM ihwal kasus petrus, Wiranto menyatakan saat ini sulit mengusut aksi itu. Sebab, semua pihak yang diduga terlibat sudah tidak ada. "Silakan diusut, tidak ada jawaban juga," ucapnya.

Simak pula: Film G 30S PKI Versi Milenial, Begini Tanggapan Panglima TNI

Lebih lanjut, Wiranto mengapresiasi upaya yang sudah dilakukan Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat ini. Menurut dia, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting tahun lalu yang menyebut TNI adalah lembaga negara paling dipercaya masyarakat tak lepas dari peran para penglima TNI sebelumnya. "Dari mulai dikecam, dihina, hingga bisa menjadi kepercayaan masyarakat," katanya.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Rekam Jejak Jenderal TNI Wiranto: Dari Presiden Soeharto hingga Prabowo

12 hari lalu

Rekam Jejak Jenderal TNI Wiranto: Dari Presiden Soeharto hingga Prabowo

Presiden Prabowo melantik Jenderal TNI (Purn) Wiranto sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang keamanan dan politik.

Baca Selengkapnya

Besar Gaji Penasihat Khusus Presiden yang Baru Dilantik Prabowo

12 hari lalu

Besar Gaji Penasihat Khusus Presiden yang Baru Dilantik Prabowo

Prabowo telah melantik tujuh Penasihat Khusus Presiden untuk membantu pekerjaannya. Ini tugas dan gaji Penasihat Khusus Presiden.

Baca Selengkapnya

Didominasi Purnawirawan Jenderal TNI, Ini Rekam Jejak 7 Penasihat Khusus Presiden Prabowo

13 hari lalu

Didominasi Purnawirawan Jenderal TNI, Ini Rekam Jejak 7 Penasihat Khusus Presiden Prabowo

Empat dari tujuh Penasihat Khusus Presiden Prabowo Subianto adalah purnawirawan jenderal TNI.

Baca Selengkapnya

4 Jenderal TNI Diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo

13 hari lalu

4 Jenderal TNI Diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo

Prabowo mengangkat tujuh Penasihat Khusus Presiden. Empat di antaranya adalah Jenderal Purnawirawan TNI. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Profil Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus Prabowo: dari Yovie, Raffi sampai Wiranto dan Luhut

13 hari lalu

Profil Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus Prabowo: dari Yovie, Raffi sampai Wiranto dan Luhut

Prabowo mengangkat sejumlah tokoh nasional untuk membantu pekerjaannya. Mereka diberi jabatan sebagai Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus

Baca Selengkapnya

Wiranto Akui Kebutuhan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis Masih Tergantung pada Impor

46 hari lalu

Wiranto Akui Kebutuhan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis Masih Tergantung pada Impor

Ketua Wantimpres Wiranto mengakui pemenuhan kebutuhan susu dalam program makan bergizi gratis nantinya masih tergantung pada impor.

Baca Selengkapnya

Makan Bergizi Gratis: Wiranto Ikut Meninjau hingga Menu Susu Ikan yang Didukung KKP

47 hari lalu

Makan Bergizi Gratis: Wiranto Ikut Meninjau hingga Menu Susu Ikan yang Didukung KKP

Uji coba makan bergizi gratis sudah dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia

Baca Selengkapnya

Wiranto Tinjau Uji Makan Bergizi Gratis di Solo: Perlu Perencanaan dari Sekarang

47 hari lalu

Wiranto Tinjau Uji Makan Bergizi Gratis di Solo: Perlu Perencanaan dari Sekarang

Wiranto mengatakan masukan dari daerah akan disampaikan kepada tim presiden terpilih yang akan melaksanakan makan bergizi gratis pada level nasional.

Baca Selengkapnya

Wiranto Apresiasi Pemkot Cilegon Berhasil Siapkan Program Makan Bergizi Gratis

21 Agustus 2024

Wiranto Apresiasi Pemkot Cilegon Berhasil Siapkan Program Makan Bergizi Gratis

Kesuksesan program ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat

Baca Selengkapnya

Bukan Cuma Saka Tatal, Sejumlah Tokoh Pernah Nyatakan Siap Sumpah Pocong Termasuk Wiranto

13 Agustus 2024

Bukan Cuma Saka Tatal, Sejumlah Tokoh Pernah Nyatakan Siap Sumpah Pocong Termasuk Wiranto

Saka Tatal melakukan sumpah pocong di Cirebon pada Jumat, 9 Agustus 2024. Sejumlah tokoh pun pernah ungkap siap sumpah pocong. Wiranto salah satunya.

Baca Selengkapnya