Cerita Akbar Soal Habibie Undang Tokoh Golkar Bahas Setya Novanto

Reporter

Editor

Sabtu, 16 September 2017 00:17 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto bersalaman dengan Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar BJ Habibie, didampingi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tanjung (kanan) dan Ketua Harian DPP Golkar Nurdin Halid (kiri), di kediaman BJ Habibie, Jakarta, 24 Juli 2017. Pertemuan Setya Novanto beserta jajaran pimpinan DPP Golkar dengan BJ Habibie itu membahas situasi yang terjadi di Golkar serta kasus hukum yang menjeratnya. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, menjadi tersangka dugaan korupsi pengadaan proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP. Hal ini membuat para politikus senior Golkar seperti mantan Presiden RI BJ. Habibie, Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tanjung dan Aburizal Bakrie alias Ical, bereaksi.


Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tanjung, mengatakan suatu hari Habibie pernah mengumpulkan dirinya bersama Jusuf Kalla, dan Ical membahas soal Setya Novanto.


Baca juga: Mantan Sekjen Kemendagri Akui Bertemu Setya Novanto Bahas e-KTP


"Beliau mengundang kami bertiga dan kami menyampaikan pendapat masing-masing," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 September 2017.


Akbar menuturkan setelah mendengarkan pendapat masing-masing dari para tamunya itu, Habibie meresponnya dengan berencana mengundang Setya Novanto.


Advertising
Advertising

"Pada waktu itu beliau mengatakan 'ya nanti saya akan coba satu kesempatan mengundang Novanto'," ucapnya.


Kasus Setya Novanto, menurut Akbar, mempengaruhi elektabilitas partai. Pada pertemuan itu ia menyampaikan bahwa para tokoh senior itu harus melihat masalah ini secara serius dan memikirkan cara untuk memperbaikinya.


Namun dalam pertemuan itu tidak ada yang secara terbuka menyampaikan perlu adanya pergantian ketua umum. "Kalau eksplisit mengembalikan itu rasanya sih tidak ada," kata dia.


Elektabilitas Golkar, menurut Akbar, mengalami tren penurunan. Dari pemilihan umum 2004, 2009, dan 2014 perolehan kursi Golkar di parlemen selalu berkurang.


Simak juga: Kasus E-KTP, Kenapa Peran Setya Novanto Dianggap Penting?


Selain itu, berdasarkan survei salah satu media nasional, elektabilitas Golkar pada Mei lalu ada di angka 7 persen. Padahal perolehan suara Golkar di pemilu 2014 ada di angka 14,5 persen.


"Trennya terus turun, ini yang saya takutkan. Yang paling saya takutkan adalah penurunannya di bawah parliamentary threshold (4 persen)," ujarnya menjelaskan kasus yang menimpa Setya Novanto.


AHMAD FAIZ

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

15 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

23 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

24 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

24 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

25 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

28 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

34 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

34 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

40 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya