Geramnya Megawati Ketika Jokowi Dituding PKI

Reporter

Senin, 11 September 2017 07:52 WIB

Presiden Jokowi dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan perihal situasi politik Indonesia di Istana Kepresidenan (Istman/Tempo)

TEMPO.CO, Jakarta - Megawati Soekarnoputrii ternyata juga geram dengan banyaknya tudingan tak mendasar kepada Presiden Joko Widodo. Mengamati seluruh pernyataan yang menuding Jokowi, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menganggap seluruh tudingan kepada Presiden Jokowi itu sebagai tindakan pengecut.

BACA: Megawati Geram PDIP Disamakan dengan Partai Komunis

"Coba toh (Jokowi) dibilangnya itu PKI. Keturunan tidak jelas. Terus kemarin terakhir dibilang diktator. Saya bilang, sebenarnya maunya apa toh. Saya kan perempuan ya, tapi saya bilang, mbok sing jantan (yang jantan)," kata Megawati ketika memberikan pidato sambutan meresmikan Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Minggu 10 September 2017.

Presiden kelima Indonesia ini mengingatkan, Joko Widodo adalah Presiden yang dipilih secara sah dan konstitusional. Harusnya, semua pihak menghormati proses itu dan menunggu proses pemilihan berikutnya.

BACA: Megawati Minta Orang yang Sebut Jokowi Diktator Berikan Bukti

"Kita itu punya presiden yo wes toh. Diterima dulu. Karena sudah dibuat secara konstitusional bahwa dia adalah presiden kita. Sudah tungguin, nanti kalau mau 2019, ayoo," katanya.

Megawati menyebutkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki sopan santun. Karenanya, ia menyayangkan tindakan di luar kesopanan yang akhir-akhir ini banyak terjadi. "Kita ini bukan negara liberal, kita ini negara demokrasi dengan asas Pancasila. Punya sopan santun, kita ini orang timur," tegasnya.

Baca: Samakan PDIP dengan PKI, Waketum Gerindra Dilaporkan ke Polda

Karenanya, baiknya orang Indonesia mengutamakan sopan santun yang selama ini dimiliki oleh bangsa Indonesia, terutama bagaimana memperlakukan pemimpin negara. "Saya sampai mikir, sebenarnya orang Indonesia itu ndi (mana) ya sopane ya. Presiden sendiri digituin. Lah orang lain terus bikinnya kayak apa yo," katanya.

BACA: Jokowi: Mana yang Bener? Saya Ini Ndeso, Diktator Apa ...

Menurut Megawati, kebetulan saja PDIP memenangkan Joko Widodo menjadi Presiden. Namun sebelumnya, ketika PDIP kalah dalam Pemilu Presiden, tak perlu menjelekkan partai lain. " Mana saya pernah menjelek-jelekkan presiden lain yang bukan dari partai saya. Enggak toh. Saya diam saja, wong rakyatnya sudah memilih yang itu, saya ya ikut" kata Megawati.

BACA: Taufik Ismail: Tahun Ketiga Jokowi Mirip Kebangkitan PKI

Megawati meminta semua pihak menjaga aturan main, termasuk soal aturan main pemilihan presiden yang digelar setiap lima tahun sekali. Ia juga meminta semua pihak untuk menyampaikannya secara langsung permasalahannya soal aturan itu daripada menuding di luar dan tidak berdasar. "Mestinya datang dong konsekuen. Mohon maaf, Pak Jokowi, Bapak itu diktator. Kan pasti alasan apa. Begitu, kok beraninya di belakang" Kata Megawati.


WDA | ANTARA

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

4 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

8 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

11 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

14 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya