PDIP Gunakan Prinsip Gotong Royong di Pilkada 2018
Editor
Juli Hantoro
Minggu, 10 September 2017 22:24 WIB
TEMPO.CO, Malang - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, untuk menekan korupsi dalam setiap pemilihan kepala daerah akan menggunakan azas gotong royong. Biaya pencalonan akan dipikul bersama sehingga tak membebani calon kepala daerah.
"Pilkada dengan sistem gotong royong. Agar pasangan calon tak terjebak investor politik, yang sering mengendalikan jika terpilih," katanya di Malang, Ahad 10 September 2017. Termasuk dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur mendatang. Pasangan calon tak harus mengeluarkan biaya besar, tetapi akan didukung bersama.
"Patungan, iuran bersama-sama," ujarnya. Kini, PDIP tengah melakukan penjaringan untuk menentukan pasangan calon yang akan diusung pada Pilgub Jawa Timur 2018 mendatang. Penatapan calon, katanya, sejalan dengan apa yang disuarakan rakyat.
Baca juga: Menjelang Pemilu 2019, Megawati Perintahkan Kader PDIP Bergerak
DPP PDIP juga tengah mencegah pengambilalihan aset partai untuk nama pribadi. Sehingga semua aset didata dan dicatat atas nama organisasi partai politik. Termasuk tanah, dicatatkan sertifikat atas nama partai. "BPN kaget, baru PDIP yang melakukan," katanya.
Kelak, katanya, semua aset digunakan untuk kepentingan rakyat. Tak boleh dijualbelikan. Semua akan ditetapkan dalam kongres. Aset akan digunakan untuk kepentikan politik rakyat, sekolah politik dan memperkuat struktur organisasi partai.
"Akan segera diumumkan aset partai. Sebagai bentuk transparansi," katanya. Persoalan korupsi, katanya, merupakan persoalan semua pihak. Termasuk partai harus melakukan upaya untuk mencegah korupsi di internal partai.
Baca juga: PDIP Sebut Pernyataan Henry Bekukan KPK Bukan Sikap Partai
Dalam pidato saat meresmikan kantor DPC PDIP Kabupaten Malang, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan agar kader PDIP tak melakukan korupsi. Dia mengingatkan nilai-nilai gotong royong yang tertuang dalam Pancasila harus diterapkan.
Menurut Mega, gotong rotong merupakan intisari dari Pancasila. Sehingga semua sikap kader PDIP harus bersumber dari Pancasila. "Pancasila kalau diperas ya gotong royong," katanya.
EKO WIDIANTO