3 Permintaan Aktivis ke Jokowi untuk Tuntaskan Kasus Munir  

Reporter

Kamis, 7 September 2017 10:06 WIB

Istri mendiang pejuang HAM Munir Said Thalib, Suciwati (dua kiri) bersama Koordinator Kontras Yati Andriyani (dua kanan), memberikan keterangan kepada awak media, di Kantor Kontras, Jakarta, 16 Agustus 2017. Suciwati menyatakan kekecewaanya atas sikap pemerintah tidak membuka laporan temuan investigasi Tim Pencari Fakta (TPF) atas kasus pembunuhan Munir terkait putusan MA menolak kasasi yang diajukan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan pada 27 Februari 2017. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah aktivis hak asasi manusia mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera memenuhi janji menuntaskan pengusutan kasus pembunuhan aktivis hak asasi, Munir Said Thalib atau Munir. Janji itu diucapkan Jokowi dalam kampanye pemilihan presiden 2014. Saat ini pemerintahan Presiden Jokowi telah memasuki tahun ketiga.

“Penyelesaian kasus Munir harus menjadi prioritas (pemerintahan Jokowi),” kata Direktur Imparsial Al Araf di Jakarta, Rabu, 6 September 2017.

Baca juga: 13 Tahun Munir, Aktivis Desak Jokowi Buka Hasil Investigasi TPF

Munir tewas di pesawat dalam penerbangan Jakarta-Amsterdam pada 7 September 2004. Menurut pemeriksaan Nederlands Forensisch Instituut, Munir tewas akibat keracunan akut arsenik yang masuk melalui mulut. Tim pencari fakta (TPF) bentukan pemerintah sempat mengungkap dugaan bahwa kematian Munir terkait dengan salah satu lembaga intelijen. TPF juga telah menyerahkan dokumen hasil investigasi mereka ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun hingga kini dokumen itu belum dibuka ke publik. Bahkan belakangan pemerintah menyatakan dokumen setebal 100 halaman itu hilang.

Al Araf meminta Jokowi menempuh tiga langkah untuk merampungkan pengusutan kasus pembunuhan tersebut. Pertama, membuka dokumen TPF kasus pembunuhan Munir ke publik. Menurut dia, klaim bahwa dokumen itu hilang hanyalah dalih pemerintah yang enggan mengusut perkara Munir.

Kedua, ujar Al Araf, pemerintah memanggil semua anggota TPF ke Istana agar memberi keterangan. Ketiga, pemerintah membentuk tim baru untuk melanjutkan investigasi.

Mantan sekretaris TPF, Usman Hamid, menjelaskan, tim sudah melaporkan hasil investigasi ke Presiden Yudhoyono pada 24 Juni 2005. Namun, hingga kemudian dinyatakan hilang, dokumen temuan TPF itu tak kunjung diumumkan pemerintah ke publik. Hilangnya dokumen TPF itu memunculkan keraguan akan komitmen pemerintah menuntaskan kasus Munir. “Sulit dipercaya dan dipahami bahwa laporan itu hilang secara teknis,” ujarnya.

Suciwati, istri Munir, berharap pemerintah serius mengusut kematian suaminya. “Ini tergantung kemauan politik dari Presiden, karena kasus ini tak kunjung dibuka,” tuturnya. “Harus ada tindakan serius. Presiden keluarkan keputusan.”

Pihak Istana masih belum bersedia memberi tanggapan atas permintaan para aktivis hak asasi tersebut terkait dengan kasus Munir. Juru bicara kepresidenan, Johan Budi, tidak bersedia berkomentar banyak. “Tanya ke Pak Pratik (Menteri Sekretaris Negara Pratikno) saja, saya belum konfirmasi,” katanya.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

2 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

6 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

9 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

12 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

22 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

22 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya