13 Tahun Munir, Aktivis Desak Jokowi Buka Hasil Investigasi TPF

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 7 September 2017 07:10 WIB

Koordinator KontraS Haris Azhar (tengah), Ketua Setara Institute Hendardi (kiri) dan Penggiat HAM Robertus Robert (kanan) memberikan keterangan pers di Jakarta, 5 Agustus 2016. Haris kini berstatus sebagai terlapor, setelah BNN, TNI, Kepolisian Republik Indonesia, dan organisasi keturunan veteran TNI Pemuda Panca Marga melaporkannya ke Bareskrim Polri. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Anggota Tim Pencari Fakta (TPF) kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib, Hendardi, menilai tahun ketiga pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah waktu yang tepat untuk membuka hasil temuan TPF. Menurut dia, ini untuk memenuhi janji politik Jokowi menyelesaikan pelanggaran HAM berat, termasuk dalam kasus Munir.

“Tahun ini paling pas untuk menyelesaikan kasus Munir dan kasus lainnya, karena pada tahun keempat sudah mulai (fokus) pilpres lagi,” kata Hendardi, yang juga Ketua Setara Institute, di kantor Imparsial, Jakarta Selatan, Rabu 6 September 2017. Jika tidak segera dibuka, kata dia, anggapan Presiden untuk menghindari kasus ini akan muncul.

Menurut Hendardi, Presiden Jokowi harus segera membuka dan mengumumkan kepada publik hasil temuan TPF. Sebab, pengumuman hasil TPF tersebut menjadi langkah pertama agar Jokowi bisa menentukan langkah penyelesaian berikutnya. “Jangan dipolitisir, tetapi ini bisa ditindaklanjuti untuk memperlihatkan komitmen pemerintah,” ujarnya.


Baca juga: Kasus Munir Masih Belum Jelas, Kontras: Kami Tunggu

Hendardi menilai kasus Munir adalah kasus yang paling mudah untuk penyelesaiannya karena saksi dan bukti yang masih ada. “Asal ada kemauan politik,” kata dia. Ia meminta dinamika politik menjelang Pemilihan Umum dijadikan alasan untuk menghindari penyelesaian kasus HAM.

Direktur Imparsial Al Araf sependapat. Menurut dia, sudah waktunya Presiden berfokus pada penyelesaian pelanggaran HAM setelah pada dua tahun sebelumnya berfokus pada konsolidasi politik dan pembangunan ekonomi. “Maka di tahun ketiga dan keempat presiden harus fokus dalam penegakan hukum dan HAM,” kata Araf.

Menurut dia, penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu juga berdampak pada elektabilitas Jokowi yang diprediksi bakal kembali mencalonkan diri sebagai presiden. Jika tidak, kata dia, bukan hal mustahil isu HAM akan digunakan kompetitornya dalam Pemilu 2019. “Itu akan mengurangi elektabilitas Jokowi. Apalagi 2014, isu HAM menjadi isu yang diusung oleh Jokowi dalam kampanye 2014,” kata dia.


Baca juga: PTUN Anulir Putusan KIP Munir, KY Utamakan Laporan Kontras

Al Araf berharap adanya komitmen politik Presiden Jokowi untuk membuka hasil temuan TPF Munir ini. Tujuannya, agar tidak menjadi preseden buruk di masa mendatang dan memastikan peristiwa serupa tak terulang.”Bahaya sekali kalau dalam negara demokrasi ada pelaku pembunuhan yang kemudian bebas berkeliaran,” ujarnya.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

40 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

41 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

47 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

48 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

48 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

48 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

52 hari lalu

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

56 hari lalu

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.

Baca Selengkapnya

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.

Baca Selengkapnya