13 Tahun Munir, Eks Anggota TPF Pertanyakan Dokumen yang Hilang  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 6 September 2017 15:25 WIB

Usman Hamid, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia di Gedung HDI Hive Menteng, Jalan Probolinggo No. 18, Jakarta Pusat. TEMPO/IRSYAN HASYIM

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia (HAM), Munir Said Thalib, telah memasuki tahun ke-13. Namun hingga saat ini otak pembunuhan Munir belum juga terungkap.

Pemerintah sempat membuat Tim Pencari Fakta (TPF) untuk kasus Munir. Namun dokumen TPF disebut hilang. Mantan Sekretaris TPF, Usman Hamid, mengatakan hilangnya dokumen TPF yang dilontarkan pemerintah tidak beralasan. Menurut dia, perlu ada komitmen politik dari Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan kasus Munir.

"Kami percaya kehendak politik inilah yang bisa membuka misteri kasus lebih jauh. Sulit dipercaya dan dipahami bahwa laporan itu hilang secara teknis," ujarnya saat memberikan keterangan di kantor Imparsial, Jalan Tebet Dalam IV, Jakarta Selatan, Rabu, 6 September 2017.

Baca juga: PTUN Batalkan Putusan KIP Munir, KY Akan Periksa Hakim

Usman berujar TPF telah melaporkan kinerja kepada presiden saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, pada 24 Juni 2005. Penyerahan dokumen tersebut, kata dia, disaksikan sejumlah pejabat dari Kepolisian RI, Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan, dan Badan Intelijen Negara. "Pertemuan itu bukan satu-satunya," katanya.

Ihwal keberadaan dokumen TPF Munir mengemuka kembali ketika Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) memenangi gugatan terhadap Kementerian Sekretariat Negara terkait dengan permohonan agar pemerintah mempublikasikan laporan TPF kasus pembunuhan terhadap aktivis HAM, Munir. Istana menyatakan tak memiliki dokumen tersebut.

Dokumen itu disebut sejumlah pihak hilang di era kepemimpinan Presiden SBY. Namun SBY melalui, mantan Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, telah menyerahkan salinan dokumen kepada pemerintah.

Usman berujar misteri keberadaan dokumen TPF Munir semakin terang ketika SBY menggelar konferensi pers di Cikeas bersama Ketua TPF Marsudi Hanafi untuk mengklarifikasi keberadaan dokumen tersebut. "Konferensi pers itu seharusnya tidak bisa lagi membuat pemerintah beralasan bahwa TPF tidak ada di arsip kesekretariatan negara," ujarnya.

Baca juga: Suciwati Desak Komisi Yudisial Periksa Hakim PTUN

Ia mengakui kabar hilangnya dokumen TPF memunculkan keraguan atas komitmen pemerintah dalam menuntaskan kasus Munir. Sebab, kata dia, mantan anggota TPF juga berkewajiban mengawal dokumen tersebut digunakan secara benar. "Sehingga pelaku pembunuhan, termasuk inisiator utama pembunuh Munir, bisa dibawa ke pengadilan dan mendapat hukuman setimpal," ucapnya.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

36 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

43 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Kelompok Sipil Tagih Komnas HAM soal Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir

27 Desember 2023

Kelompok Sipil Tagih Komnas HAM soal Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir

Komnas HAM didesak menetapkan kasus pembunuhan Munir jadi pelanggaran HAM berat.

Baca Selengkapnya

KASUM Desak Presiden Jokowi Buka Laporan TPF Munir ke Publik

8 September 2023

KASUM Desak Presiden Jokowi Buka Laporan TPF Munir ke Publik

KASUM mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera membuka dokumen laporan Tim Pencari Fakta atau TPF Munir.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Targetkan Penyelidikan Kasus Munir Rampung Tahun Ini

12 Mei 2023

Komnas HAM Targetkan Penyelidikan Kasus Munir Rampung Tahun Ini

Komnas HAM mengatakan tim ad hoc penyelidikan kasus pelanggaran HAM berat Munir saat ini masih bekerja.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut Perkembangan Tim Adhoc Munir Baru Selesai di Internal

28 Desember 2022

Komnas HAM Sebut Perkembangan Tim Adhoc Munir Baru Selesai di Internal

Komnas HAM mengatakan perkembangan pembentukan ulang tim ad hoc kasus Munir saat ini baru rampung di internal.

Baca Selengkapnya

Tak Bisa Umumkan Hasil Penyelidikan, Eks TPF Munir Sebut Terbelenggu Keppres Era SBY

27 Desember 2022

Tak Bisa Umumkan Hasil Penyelidikan, Eks TPF Munir Sebut Terbelenggu Keppres Era SBY

Eks anggota TPF Munir, Usman Hamid, menyebut tidak bisa membuka isi laporan terbentur Keppres No. 111 Tahun 2004 yang dikeluarkan era Presiden SBY

Baca Selengkapnya

KASUM Masih Mendiskusikan Nama untuk Diajukan ke Tim Ad hoc Kasus Munir

24 Desember 2022

KASUM Masih Mendiskusikan Nama untuk Diajukan ke Tim Ad hoc Kasus Munir

Komite Aksi Untuk Munir (KASUM) masih mendiskusikan nama untuk diajukan ke tim ad hoc Komnas HAM menyelidiki kasus Munir.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM akan Bentuk Tim Adhoc Penyelidikan Kasus Munir

23 Desember 2022

Komnas HAM akan Bentuk Tim Adhoc Penyelidikan Kasus Munir

Tim adhoc penyelidikan kasus Munir akan diumumkan pada 10 Januari 2023.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya