Kalla Minta Isu Rohingya Tak Picu Konflik Baru di Indonesia  

Reporter

Selasa, 5 September 2017 16:37 WIB

Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla memberi sambutan sekaligus membuka kegiatan Bersih-bersih 1001 Masjid di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta 3 April 2017. Kegiatan ini difasilitasi Unilever dan Dewan Masjid Indonesia. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta kekerasan yang dialami etnis Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar, tidak berimbas hingga ke Indonesia. Menurut dia, masalah Rohingya bukan hanya masalah agama.

"Kita harap konflik itu jangan juga terjadi di Indonesia, karena kita tidak ada masalah dengan Buddha di sini," kata Kalla di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 5 September 2017.

Baca juga: Aksi Peduli Rohingya Akan Digelar di Masjid Dekat Borobudur

Apalagi, kata Kalla, umat Buddha di Indonesia telah menyampaikan kecaman terhadap kekerasan yang dilakukan pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya.

Menurut Kalla, masalah yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar, melibatkan banyak faktor. Setidaknya ada empat faktor yang melatarbelakangi terjadinya kekerasan yang menimpa etnis Rohingya, yaitu sejarah, ekonomi, politik, dan agama.

Baca juga: Aksi Solidaritas Rohingya di Borobudur, Peserta Janji Tak Merusak

Terkait dengan masalah sejarah, persoalan ini terjadi sejak Inggris menjajah Myanmar dan daerah sekitarnya. Pada saat itu, Rakhine dianggap sebagai wilayah yang kekurangan tenaga kerja, sehingga pemerintah kolonial mendatangkan warga Rohingya dari Bangladesh.

Kondisi ini membuat etnis Rohingya menjadi warga minoritas di Rakhine. Persoalan Rohingya juga tak lepas dari masalah politik. Para pemimpin di sana tentu lebih mengutamakan merebut suara konstituen terbesar, yakni umat Buddha.

Baca juga: FPI Jawa Tengah Rapat Malam Ini Soal Aksi Kepung Borobudur

Menurut Kalla, masalah Rohingya juga terkait dengan masalah agama dan ekonomi. Karena itu, krisis kemanusiaan yang dialami warga Rohingya bukan semata-mata masalah agama. Dia menyebut ada lebih dari 100 masjid yang ada Ibu Kota Myanmar, Yangon. Selain itu, tidak ada masalah antara Buddha dan muslim di Yangon serta di kota-kota lain di Myanmar, kecuali di Rakhine. "Karena sejarah tadi, tapi, ya, mudah-mudahan bisa selesai," kata Kalla.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

18 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

1 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

12 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

14 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

16 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

16 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

27 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

27 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

27 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya