Rakernas Projo, Jokowi: Tahun Depan Tahun Politik, Siap-siap!

Reporter

Selasa, 5 September 2017 07:20 WIB

Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan situasi di Rakhine State, Myanmar, 3 September 2017. Presiden mengecam segala bentuk kekerasan etnis di Myanmar. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo memanfaatkan momen Rapat Kerja Nasional Ormas Projo ( Pro Jokowi) untuk mengingatkan Pilpres 2019 yang kian dekat walau dirinya belum secara tegas menyatakan akan maju. Kepada para relawan, Jokowi meminta para relawan untuk bersiap-siap menghadapi momen tersebut.

"September tahun depan sudah ada penetapan capres dan cawapres. Artinya tahun depan tahun politik. Siap-siap," ujar Presiden Joko Widodo yang langsung direspon sorakan kurang lebih 2000 pendukungnya di Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin, 4 September 2017.

Baca juga: PDIP: RAPBN 2018 Pertarungan Besar Jokowi untuk Pilpres 2019

Sebagaimana diketahui, sepekan terakhir Presiden Jokowi sudah ancang-ancang untuk Pilpres 2019. Pada Sidang Kabinet Paripurna pekan lalu, misalnya, ia sudah mewanti-wanti para menteri Kabinet Kerja perihal pentingnya tahun politik.

Jokowi meminta para menteri untuk lebih hati-hati dalam membuat kebijakan di tahun politik yaitu 2018-2019. Ia berkata, kebijakan Kementerian, apapun bentuknya, harus pro kepada rakyat.


Jokowi melanjutkan pidatonya dengan mengatakan bahwa tahun politik tak bisa dianggap remeh. Sebab, umumnya, publik akan lebih gaduh di tahun politik.

Baca juga: Menunggu Lawan Jokowi di Pilpres, Fahri Hamzah: Jangan Diam ...

Kegaduhan yang bisa terjadi, kata Presiden Joko Widodo, misalnya adalah simpatisan pendukung yang saling berseteru satu sama lain. Hal lain adalah ujaran-ujaran kebencian di media sosial yang berpotensi memprovokasi perseturuan antar simpatisan.

"Kalau tahun politik pasti lebih kejam, saut menyaut lebih kenceng," ujar Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Soal Full Day School, NU Ancam Tak Dukung Jokowi di Pilpres 2019

Walau memperingatkan tahun politik akan lebih kejam, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa dirinya yakin relawan Projo akan mampu menghadapinya. Menurutnya, relawan Projo adalah relawan-relawan yang militan ketika berkampanye.

"Saya sudah minta menteri-menteri saya (dengan latar belakang partai) untuk fokus ke pekerjaan saja. Gak usah ikut-ikut kampanye. Kalau kampanye, itu bagian Projo. Bener ndak?" ucap Presiden Joko Widodo yang langsung disambut sorakan para pendukungnya.

Baca juga: Rhoma Irama Tak Akan Dukung Jokowi di Pilpres 2019

Ketua Projo Budi Arie sudah memberi sinyal siap mengikuti arahan Presiden Joko Widodo. Ia berkata, Projo siap mengawal pemerintahan Presiden Jokowi hingga tahun 2024 alias dua periode. "Projo adalah rumah besar pendukung militan Jokowi," ujarnya dalam pidato pembukaan.

ISTMAN MP

Berita terkait

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

6 menit lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

47 menit lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

1 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

4 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

6 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

16 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

16 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

18 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

19 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

20 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya