Ketua KPK Agus Rahardjo (kelima kiri) bersama Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (kiri) menyaksikan aksi teatrikal saat berlangsungnya aksi dukungan untuk KPK di Jakarta, 31 Agustus 2017. Dalam aksinya mereka menuntut KPK untuk memecat Direktur Penyidikan KPK Brigjen Pol Aris Budiman karena membangkang perintah pimpinan dengan hadir memenuhi panggilan Pansus Angket KPK. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan kehadiran Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi Brigadir Jenderal Aris Budiman dalam pertemuan dengan Panitia Khusus Hak Angket KPK bukan menjadi urusan Polri.
"Itu domainnya KPK. Aris Budiman itu adalah anak buahnya KPK. Bukan anak buahnya Polri sekarang," kata Syafruddin yang ditemui usai menghadiri akad nikah anak Ketua Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso dan Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Budi Gunawan di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu, 2 November 2017.
Syafruddin menekankan berkali-kali bahwa Aris Budiman kini berada di bawah KPK dan tidak sedang bertugas di Polri meski masih tercatat sebagai perwira Polri. Namun Syafruddin tak menjawab dengan lugas ketika ditanya apakah Aris sempat berkonsultasi dengan Polri terkait undangan dari Pansus tersebut.
"Itu domainnya KPK. Aris itu anak buahnya Pak Agus Rahardjo, bukan anak buahnya Kapolri," ujar Syafruddin.
Nama Direktur Penyidikan KPK Brigadir Jenderal Aris Budiman mencuat setelah rekaman pemeriksaan anggota Komisi II DPR RI Miryam S. Haryani dalam perkara korupsi e-KTP diputar di pengadilan.
Dalam rekaman tersebut, Miryam mengatakan ada penyidik KPK yang bertemu dengan anggota Komisi Hukum DPR RI dan meminta Rp 2 miliar untuk "mengamankan" Miryam. Juga dalam rekaman itu, penyidik KPK Novel Baswedan menyebut kata "Pak Direktur" menimpali pernyataan dan sebuah surat yang ditunjukkan Miryam.
Aris Budiman bertemu dengan Pansus KPK pada Selasa, 29 Agustus 2017. Aris mengaku dirinya tidak meminta izin pimpinan KPK maupun Polri untuk hadir menemui Pansus. Aris mengatakan itulah pertama kali dalam perjalanan karirnya dia tidak patuh pada pimpinan.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
11 jam lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.