Kepala Desa dari Jember Akan Presentasi di Markas Besar PBB

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 1 September 2017 19:25 WIB

Bupati Jember, Faida menerima Kepala Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Miftahul Munir, di Pendopo Bupati, 1 September 2017 sebelum dilepas dan ditugaskan mewakili Indonesia di forum Persatuan Bangsa - Bangsa (PBB), di Jenewa, Swiss. Foto/David Priyasidharta

TEMPO.CO, Jember - Miftahul Munir, Kepala Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember akan melakukan presentasi di markas besar PBB di Jenewa, Swiss dalam Session United Nation 27 Committee on Migrant Workers pada 3 – 7 September 2017. Munir terpilih untuk mewakili Indonesia dalam konferensi tersebut karena perannya melindungi buruh migran dari desanya.

UN 27 Commite On Migran, adalah sebuah federasi yang dibentuk PBB yang konsen terhadap buruh migran. Dalam momen tersebut, Munir akan mempresentasikan pencapaian perlindungan buruh migran masing–masing negara anggota sebagai umpan balik atas pemberlakukan peraturan perlindungan buruh migran Internasional yang diberlakukan sejak 2012 lalu. Munir juga akan mempresentasikan bagaimana cara dan bentuk perlindungannya sebagai Kepala Desa, terhadap buruh migran (TKI/TKW) di markas besarnya organisasi perdamaian seluruh dunia itu.

"Saya tidak pernah bermimpi dari upaya itu bisa membawa saya ke PBB. Konsep saya tentang perlindungan buruh migran ini sederhana," kata Munir di Pendopo Bupati Jember, Faida untuk menerima untuk menerima surat tugas usai salat Idul Adha, Jumat pagi, 1 September 2017. Munir mengatakan konsep yang disusunnya itu berangkat dari kepedulian kepada nasib calon TKI. Kiprahnya pun tergolong tak lama, baru dirintis sejak 2016.


Baca juga: Revisi UU Buruh Migran, DPR dan Pemerintah Tarik Ulur Soal Ini

"Tetapi sebagai perangkat desa, kalau ada warga akan jadi TKI dokumen mereka jangan sampai ada yang dibawa lembaga penyalur TKI ilegal meski dengan iming-iming gaji besar," ujarnya. Munir selalu meneliti dengan detail setiap pengajuan izin berangkat calon TKI bagi warganya.

Para penyalur, calo, dan makelar pencari tenaga kerja ilegal di desanya itu mulai tak berkutik. "Kami terus koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jember hingga ke pusat. Saya selalu memastikan dan mengkroscek eksistensi dan keberadaan secara hukum lembaga penyalur ini resmi atau tidak," kata dia.

Munir juga membuat program Desbumi atau Gerakan Desa untuk Perlindungan Buruh Migran menggandeng LSM yang sevisi yakni Migrant Care. Sehingga warganya yang jadi calon TKI mendapat pendampingan sangat baik. "Setelah lembaga penyalur benar berbadan hukum jelas dan resmi maka kelengkapan dokumen warga kami dampingi terus agar tidak jadi korban penyalur TKI illegal," katanya.

Tidak hanya sampai disitu, aparat desa Dukuh dempok juga memberi pendampingan kepada mantan TKI sepulang dari rantau.
"Mereka itu harus didampingi agar terus berdaya secara ekonomi karena rata-rata mereka bekerja tidak menemukan pekerjaan jika sudah pulang kampung. Kami dampingi bagaimana cara mengelola keuangan hasil kerja di luar negeri selama bertahun-tahun itu," tambahnya.

Bahkan pendampingan terhadap mantan TKI juga dilakukan kepada keluarga yang ditinggal anggota keluarga ke luar negeri jadi TKI. Terutama anak-anak mereka yang sekian lama tidak bisa berkomunikasi secara baik dengan orang tuanya selama di luar negeri.

"Untuk urusan pendampingan terhadap anak-anak mantan TKI, kami bekerjasama dengan LSM Migrant Care, mulai simulasi psikologis, simulasi permainan untuk mendidik, dan mendekatkan lagi anak-anak itu kepada orang tuanya, dan diskusi intens agar hubungan orang tua dan anak kembali berjalan normal,"katanya.


Baca juga: Migrant Care: Perlindungan Buruh Migran Jangan Berhenti di Pidato

Seluruh kegiatan pendampingan buruh migrant, kata Munir, sudah terakomodir dalam Peraturan Desa (Perdes) yang didukung dengan alokasi anggaran yang memadahi untuk tahap awal ini.

"Di tahun 2017 ini kami alokasikan khusus untuk pendampingan buruh migran sebesar Rp 40 juta lebih, dan di tahun mendatang akan kami rancang lebih baik lagi, khususnya untuk pencapaian sistem informasi tentang TKI," kata dia. Sehingga, nantinya akan diketahui keberadaan mereka, kondisi, masa tugasnya dan lain sebagainya.

Sementara itu, Bupati Faida mengaku sangat bangga dengan prestasi Miftahul Munir, karena kiprahnya dalam menangani para buruh migran (TKI) asal daerahnya, di kawasan pinggiran di Jember yakni Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, yang berjarak 45 kilometer dari kota.

"Apresiasi yang tinggi kita berikan kepada Kades Dukuh Dempok. Semoga di markas PBB nanti presentasinya berjalan lancar, karena memang telah dipraktikkan selama ini," kata Faida melalui rilis yang diterima Tempo, Jumat, 1 September 2017.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

4 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Soal Ketenagakerjaan Prabowo Setuju Anies Baswedan, Begini Respons Aktivis Pekerja Migran Indonesia

5 Februari 2024

Debat Capres Soal Ketenagakerjaan Prabowo Setuju Anies Baswedan, Begini Respons Aktivis Pekerja Migran Indonesia

"Pemerintah tak mampu bekerja sendiri memberikan perlindungan terhadap PMI baik dari hulu ke hilir," kata Maizidah Salas aktivis PMI usai debat capres

Baca Selengkapnya

Aturan Impor Barang Pekerja Migran Diteken, Kemenkeu Jelaskan Latar Belakangnya

12 Desember 2023

Aturan Impor Barang Pekerja Migran Diteken, Kemenkeu Jelaskan Latar Belakangnya

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu, Askolani menjelaskan latar belakang terbitnya aturan itu, yakni karena Pekerja Migran Indonesia mempunyai kontribusi signifikan terhadap perekonomian.

Baca Selengkapnya

Kisah Anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Raih Beasiswa, Ingin Bawa Orang Tua Pulang

16 Oktober 2023

Kisah Anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Raih Beasiswa, Ingin Bawa Orang Tua Pulang

Kemendikbudristek memberikan beasiswa bagi anak-anak pekerja migran Indonesia.

Baca Selengkapnya

Inpres Tata Kelola Pekerja Migran Akan Disusun, Menaker: Merinci Tugas Kementerian sampai Desa

28 September 2023

Inpres Tata Kelola Pekerja Migran Akan Disusun, Menaker: Merinci Tugas Kementerian sampai Desa

Pemerintah segera menyusun instruksi presiden (inpres) yang berisi perbaikan tata kelola penempatan dan pelindungan pekerja migran.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Jatim Bongkar Modus Penyelundupan Narkotika Senilai Rp 96,6 Miliar

13 September 2023

Bea Cukai Jatim Bongkar Modus Penyelundupan Narkotika Senilai Rp 96,6 Miliar

Ditjen Bea Cukai (DJBC) Kanwil Jawa Timur membongkar modus-modus penyelundupan barang jenis Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor (NPP) ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

7 Juta Pekerja Migran di ASEAN, Menaker: Berdampak Besar bagi Perekonomian dan Kemajuan Kawasan

9 September 2023

7 Juta Pekerja Migran di ASEAN, Menaker: Berdampak Besar bagi Perekonomian dan Kemajuan Kawasan

Menaker Ida Fauziyah menyampaikan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 menghasilkan dua dokumen penting di bidang ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Tanda Tanya Kajian Amdal Proyek IKN

30 Juni 2023

Tanda Tanya Kajian Amdal Proyek IKN

Pemerintah menolak membuka informasi tentang kajian lingkungan atau Amdal proyek ibu kota negara atau IKN.

Baca Selengkapnya

Pengiriman Buruh Migran Ilegal ke Timur Tengah Melonjak di Masa Moratorium

3 Juni 2023

Pengiriman Buruh Migran Ilegal ke Timur Tengah Melonjak di Masa Moratorium

Pengiriman buruh migran ke Timur Tengah tetap tinggi meski dalam masa moratorium sejak 2015.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Sebut Total WNI Korban TPPO ke Myanmar Bertambah Jadi 25 Orang

16 Mei 2023

Bareskrim Sebut Total WNI Korban TPPO ke Myanmar Bertambah Jadi 25 Orang

Bareskrim menyatakan 5 korban terakhir TPPO ke Myanmar telah berhasil diamankan di KBRI Bangkok.

Baca Selengkapnya