Cara Bijak Mengurangi Sampah Plastik  

Rabu, 30 Agustus 2017 11:28 WIB

Potensi sampah kantong plastik yang beredar mencapai 270 juta lembar per hari atau 9,85 miliar lembar per tahun. Sampah tersebut tidak akan hancur lebih dari 100 tahun.

INFO NASIONAL - Sampah plastik merupakan persoalan besar yang perlu ditangani secara serius, baik implementasi kebijakan maupun strategi nasionalnya. Saat ini, upaya pemilahan serta pengolahan sampah masih sangat minim sebelum ditimbun di tempat akhir (TPA). Pasalnya, timbulan sampah di Indonesia sudah sangat meningkat hingga mencapai 175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per tahun.


Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan R. Sudirman menyatakan “Jika kebijakan do nothing tetap dilaksanakan, kebutuhan lahan untuk TPA akan meningkat menjadi 1.610 hektare pada 2020. Dilema sulitnya pengadaan lahan TPA mendorong Pemerintah Indonesia pada 2014 menggagas lahirnya komitmen Indonesia Bersih Sampah 2020.”


Penggunaan kantong plastik sekali pakai secara berlebih menjadi penyumbang besar persoalan sampah kantong plastik. Hal ini bermula dari adanya promosi pemberian kantong plastik secara gratis yang dilakukan di toko-toko modern (minimarket dan supermarket), yang kemudian memicu perubahan perilaku konsumen menjadi berlebihan menggunakan kantong plastik. Akibatnya, timbunan sampah kantong plastik di TPA, sungai, danau, dan laut menjadi meningkat.


Penggunaan kantong plastik di Indonesia dapat digambarkan dengan penghitungan rata-rata setiap hari. Hal itu terlihat ketika berbelanja, rata-rata orang membawa pulang tiga kantong plastik. Dalam hitungan setengah jam, kantong plastik itu akan menjadi sampah.


Ada 32 ribu toko anggota Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) yang berpotensi mengedarkan kantong plastik sebanyak 9,6 juta lembar per hari atau 3,5 miliar lembar per tahun.Di luar Aprindo, ada sekitar 60 ribu toko retail yang berpotensi mengedarkan 300 kantong plastik per hari dari setiap toko. Totalnya, potensi sampah kantong plastik yang beredar mencapai 270 juta lembar per hari atau 9,85 miliar lembar per tahun. Jumlah ini terus bertambah setiap tahunnya. Padahal, kantong-kantong plastik itu tidak akan hancur hingga lebih dari 100 tahun.


Advertising
Advertising

Sedangkan kantong plastik degradable (kantong plastik yg terbuat dari campuran plastik ditambah bahan pengurai), yang diharapkan dapat hancur dalam waktu lebih cepat dr plastik biasa, ternyata membutuhkan kondisi ideal yang membutuhkan adannya sinar ultraviolet, panas, cahaya, oksigen dan juga tekanan secara mekanis untuk menghancurkannya. Dalam prosesnya, kantong plastik degradable hanya hancur menjadi serpihan sangat kecil yang bisa tercerai-berai dan membahayakan lingkungan. Sebab, serpihan itu menjadi micro-plastic yang dapat masuk ke dalam rantai makanan hewan, terutama hewan laut, sehingga perlu ditangani secara khusus dengan menyediakan tempat penanganannya.


Dengan teknologi yang terus berkembang, kantong plastik pun mengalami perubahan. Kini, muncul kantong berbahan nabati yang diklaim dapat menjadi pupuk kompos 100 persen. Perkembangan teknologi ini kemungkinan mengurangi masalah penanganan sampah kantong plastik.


Meski demikian, yang paling utama adalah mengubah perilaku masyarakat untuk tidak lagi memakai kantong belanja sekali pakai (single-use plastic bag). Sebagai gantinya, menggunakan tas belanja yang digunakan berulang kali, sehingga mengurangi timbunan sampah kantong plastik di TPA, sungai, atau laut.


Kementerian Lingkungan Hidup telah menerapkan uji coba kantong plastik berbayar pada 21 Februari – Juni 2016. Hasilnya cukup menggembirakan. Penggunaan kantong plastik di gerai toko modern cenderung menurun hingga 55 persen. Hasil uji coba ini menunjukkan adanya kemauan konsumen untuk lebih bijak menggunakan kantong plastik sekali pakai jika toko modern tidak lagi memberikan promosi kantong plastik secara gratis.


Menyikapi hasil uji coba itu, beberapa toko modern memutuskan untuk tidak lagi menggratiskan kantong plastik, di antaranya Superindo dan Aeon Supermarket. Sedangkan Lotte Wholesale dan IKEA sejak awal berdiri sudah menerapkan kebijakan untuk tidak menyediakan kantong plastik secara gratis.


Selain itu, Indonesia telah berkomitmen pada dunia melalui kampanye #CleanSeas yang digagas UN Environment untuk mengurangi sampah plastik di pesisir dan di lautan sebesar 70 persen pada 2025. Komitmen itu kembali ditegaskan Presiden Joko Widodo pada G-20 Summit di Jerman. Indonesia berkomitmen mengurangi sampah sebesar 30 persen melalui 3R (reduce, reuse, dan recycle) serta mengurangi sampah plastik ke laut sebesar 70 persen pada 2025. (*)

Berita terkait

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.

Baca Selengkapnya

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam

Baca Selengkapnya

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri

Baca Selengkapnya

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Baca Selengkapnya

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.

Baca Selengkapnya

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.

Baca Selengkapnya

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.

Baca Selengkapnya