Tenaga Terampil Tak Bisa Hanya Mengandalkan Jalur Pendidikan

Selasa, 29 Agustus 2017 18:44 WIB

Tenaga Terampil Tak Bisa Hanya Mengandalkan Jalur Pendidikan

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara perekonomian terbesar ketujuh di dunia dalam 15 tahun ke depan, masih diperlukan penambahan tenaga terampil (skilled workers) sebanyak 3,8 juta orang setiap tahunnya. Pada 2015, tenaga terampil Indonesia tercatat sebanyak 56 juta orang.


Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dakhiri mengutarakan saat ini lulusan perguruan tinggi di Indonesia per tahun mencapai sekitar 800 ribu orang. Jika diasumsikan seluruh lulusan itu memiliki kompetensi bagus, jumlahnya juga masih kurang untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara perekonomian terbesar ketujuh di dunia. “Itu bukti untuk menambah tenaga terampil sebanyak 3,8 juta orang per tahun, tidak bisa hanya mengandalkan jalur pendidikan saja,” ujarnya saat menjadi pembicara pada acara Seminar Nasional Pemanfaatan Demografi Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/BAPPENAS), Selasa, 29 Agustus 2017.


Hasil riset dari McKinsey Global Institute menunjukkan Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketujuh secara global pada 2030. Saat itu, Indonesia akan mengalami bonus demografi. Hanif mengatakan saat itu, kualitas SDM Indonesia harus berada pada posisi kualitas yang baik. “Kalau tidak dikelola dan disiapkan dengan baik, maka akan menjadi bencana. Tapi jika dikelola dengan baik akan menjadi kekuatan besar,” ucapnya.


Karenanya, kata Hanif, untuk membangun SDM berkualitas saat ini Kementerian melakukan beberapa terobosan. “Bagi angkatan kerja lulusan SD atau SMP, kami tingkatkan kompetensinya dengan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK),” ujarnya.


Hanif menambahkan, Kementerian mencanangkan pemagangan berbasis kompetensi bagi angkatan kerja yang ingin meningkatkan keterampilan. “Di saat ekonomi telah berbasis pengetahuan, sekarang ini yang perlu dilakukan adalah bagaimana mensinkronkan kualitas SDM dengan perkembangan teknologi,” katanya.


Advertising
Advertising

Diutarakan Hanif dari 15,27 juta orang penduduk yang bekerja dari lulusan perguruan tinggi, hanya 5,75 juta orang (37,65 persen) yang jurusan pendidikannya sesuai dengan jabatan pekerjaanya. Hingga saat ini, banyak status pendidikan yang tidak sesuai dengan kompetensinya. Misalnya lulusan S1 tetapi tidak bisa melakukan pekerjaan yang seharusnya mereka kuasai. “Perkembangan teknologi akan membunuh pekerjaan lama, tapi juga akan menciptakan pekerjaan baru. Namun dituntut SDM yang lebih berkualitas. Karakter pekerjaaan kita terus berubah, tapi sisi penawarannya cukup lambat untuk berubah,” tuturnya. (*)

Berita terkait

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.

Baca Selengkapnya

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam

Baca Selengkapnya

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri

Baca Selengkapnya

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Baca Selengkapnya

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.

Baca Selengkapnya

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.

Baca Selengkapnya

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.

Baca Selengkapnya