Ada Timbal dalam Sapi Pemakan Sampah, Masih Layak untuk Kurban?  

Reporter

Selasa, 29 Agustus 2017 17:26 WIB

Pemkot Surakarta meminta agar masyarakat tidak menggunakan sapi yang digembala di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo untuk hewan kurban. Sebab, kandungan timbal dalam daging sapi pemakan sampah sangat tinggi. AHMAD RAFIQ

TEMPO.CO, Solo - Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Surakarta Weni Ekayanti meminta masyarakat tidak menggunakan sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo untuk dijadikan hewan kurban. Sebab, kandungan timbal dalam daging sapi pemakan sampah sangat tinggi.

"Saat ini, masih banyak sapi yang digembalakan di TPA," katanya, Selasa, 29 Agustus 2017. Jumlah sapi yang biasa digembalakan di lokasi itu diperkirakan mencapai 700 ekor.

Menurut Weni, daging sapi yang digembalakan di tempat sampah memiliki kandungan timbal yang cukup tinggi.

"Jauh di atas ambang batas aman," ujarnya. Karena itu, dia mengimbau agar sapi yang berasal dari TPA Putri Cempo tidak digunakan sebagai hewan kurban.

Tingginya kandungan timbal dalam daging sapi yang berasal dari TPA itu diketahui melalui hasil penelitian. "Sudah ada penelitian dari Universitas Sebelas Maret," ucapnya.

Dia mengakui kualitas sapi yang biasa digembalakan di TPA Putri Cempo bisa meningkat jika melalui karantina selama enam bulan sebelum dipotong. "Kadar timbalnya bisa turun menjadi normal," tuturnya. Selama karantina, sapi itu harus mendapat pakan yang bersih, seperti rumput dan konsentrat.

Adapun pemerintah hingga saat ini masih kesulitan melarang warga menggembala ternak di TPA Putri Cempo. "Kebanyakan pemilik sapi justru dari luar Surakarta," katanya. Sebab, TPA tersebut berada di perbatasan dengan dua kabupaten lain.

Peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Pranoto, menyebutkan telah berkali-kali meneliti sapi yang berasal dari TPA Putri Cempo. Terakhir pada Januari hingga Februari 2017.

Dari penelitian itu, dia menemukan adanya kadar timbal 1,4-1,7 part of million (ppm) dalam daging sapi pemakan sampah baru. Sedangkan sapi yang biasa memakan tumpukan sampah lama memiliki kandungan timbal yang sangat tinggi mencapai 17 ppm.

"Jika dibandingkan, rata-rata sapi sehat hanya memiliki kandungan timbal 0,05 ppm," ujarnya. Sedangkan batas aman yang merujuk baku mutu dari Balai Pengawas Obat dan Makanan, kata dia, hanya 1 ppm.

"Sehingga sapi pemakan sampah ini memiliki kandungan timbal jauh di atas ambang batas," ucapnya mengingatkan bahaya menjadikan sapi tersebut sebagai hewan kurban.



AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Nasabah Bank Muamalat Bisa Bisa Beli Hewan Kurban via Online, Ini Keuntungannya

1 hari lalu

Nasabah Bank Muamalat Bisa Bisa Beli Hewan Kurban via Online, Ini Keuntungannya

Bank Muamalat menghadirkan pembelian hewan kurban secara daring melalui aplikasi mobile banking Muamalat DIN pada fitur Kurban Online.

Baca Selengkapnya

Kapan Idul Adha 2024? Cek Tanggalnya Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah

2 hari lalu

Kapan Idul Adha 2024? Cek Tanggalnya Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah

Setelah merayakan Idul Fitri, umat Islam akan merayakan Idul Adha. Kapan Idul Adha 2024 dilaksanakan? Berikut ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Idul Adha Semakin Dekat, Berikut 7 Tips Menabung untuk Membeli Hewan Kurban

3 hari lalu

Idul Adha Semakin Dekat, Berikut 7 Tips Menabung untuk Membeli Hewan Kurban

Tidak hanya dapat diterapkan untuk membeli hewan kurban saat idul adha, tips ini bisa sekaligus meningkatkan manajemen keuangan anda.

Baca Selengkapnya

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

54 hari lalu

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.

Baca Selengkapnya

Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

21 Oktober 2023

Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

Promosi pariwisata daerah disebut menjadi bagian tak terpisahkan dari program touring HDCI Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sapi asal Bima NTB Menjerit, Ribuan Sapi Kurban Tak Laku Dilarang Dibawa Pulang

5 Juli 2023

Pedagang Sapi asal Bima NTB Menjerit, Ribuan Sapi Kurban Tak Laku Dilarang Dibawa Pulang

Para pedagang sapi asal Bima NTB menjerit gara-gara ribuan sapi untuk Idul Adha lalu tak terjual. Dilarang dibawa pulang ke NTB.

Baca Selengkapnya

ANTAM Salurkan Ratusan Hewan Kurban

4 Juli 2023

ANTAM Salurkan Ratusan Hewan Kurban

Perusahaan secara rutin menyalurkan hewan kurban di sekitar wilayah operasi dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang memerlukan.

Baca Selengkapnya

Sapi Kurban dari Presiden Jokowi, Bentuk Kepedulian Kepada Masyarakat Blora

3 Juli 2023

Sapi Kurban dari Presiden Jokowi, Bentuk Kepedulian Kepada Masyarakat Blora

Gus Arief itu mengucapkan terimakasih kepada Presiden Jokowi atas pemberian bantuan sapi di Hari Raya Idul Adha 1444 H

Baca Selengkapnya

Mengenal Hari Tasyrik, Apa yang Dilarang Pada Waktu Itu?

2 Juli 2023

Mengenal Hari Tasyrik, Apa yang Dilarang Pada Waktu Itu?

Hari Tasyrik jatuh pada 11, 12, 13 Dzulhijjah, hari di mana umat Islam diperbolehkan untuk menyembelih hewan kurban. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Dilarang Berpuasa di Hari Tasyrik?

2 Juli 2023

Mengapa Dilarang Berpuasa di Hari Tasyrik?

Hari Tasyrik jatuh pada 11, 12, 13 Dzulhijjah, hari di mana umat Islam diperbolehkan menyembelih hewan kurban. Mengapa saat itu dilarang berpuasa?

Baca Selengkapnya