Soal Gedung Baru, Sri Mulyani Minta DPR Dengarkan Suara Rakyat  

Reporter

Kamis, 24 Agustus 2017 09:04 WIB

Gedung MPR, DPR, dan DPD. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membenarkan telah mengalokasikan dana untuk proyek pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat dalam rencana pagu anggaran tahun depan. Meski demikian, kata dia, usul yang ditampung sebagai bagian dari hak bujet Dewan ini akan kembali dibicarakan dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018.

Menurut Sri Mulyani, sebelum mengalokasikan dana dalam pagu anggaran, dia telah meminta Dewan mensosialisasi rencana tersebut. “Waktu kami berkomunikasi dengan DPR, saya hanya menyampaikan bahwa tolong komunikasikan ke masyarakat. Bagaimana pendapatnya terhadap usulan Dewan," kata Sri setelah memberikan kuliah umum di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Rabu, 23 Agustus 2017.

Baca juga: Anggaran Gedung Baru DPR, Sri Mulyani: Tunggu Reaksi Masyarakat

Sri Mulyani mengingatkan, setiap kali rencana pembangunan gedung dianggarkan, masyarakat bereaksi. Dia mencontohkan ketika alokasi dana untuk program ini disetujui pada 2015 tapi kemudian batal dilaksanakan. “Kalau sudah telanjur dianggarkan lalu tidak jadi, menyebabkan kita harus mencadangkan.”

Pemerintah kini disorot setelah kembali mengalokasikan dana untuk pembangunan gedung baru dan “alun-alun demokrasi” sebesar Rp 601 miliar dalam rencana pagu anggaran 2018 yang diputuskan akhir bulan lalu. Dalam dokumen yang diperoleh Tempo, dana itu akan menjadi termin pertama dari rencana pembiayaan selama empat tahun.

Sejumlah kalangan mempertanyakan rencana penganggaran dua proyek DPR yang nilainya tak masuk akal tersebut. Pemerintah juga dianggap tak konsisten menerapkan efisiensi anggaran. (Koran Tempo edisi Rabu, 23 Agustus 2017)

Kedua proyek ini memang sempat tak terakomodasi dalam pagu indikatif awal Mei lalu. Bahkan, hingga Selasa pekan lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengisyaratkan pemerintah tak bisa mengabulkan permintaan Dewan karena kebijakan moratorium pembangunan gedung pemerintahan yang diputuskan Presiden Joko Widodo pada 2015 masih berlaku. “DPR kami harap juga memahami hal tersebut,” kata Kalla.

Simak pula: DPR Sudah Minta Gedung Baru sejak 2006

Kepala Badan Urusan Rumah Tangga DPR Anton Sihombing mengklaim telah menerima banyak masukan masyarakat sebelum mengusulkan anggaran kedua proyek tersebut. “Kami mewakili rakyat. Setiap ada rakyat yang datang ke kantor, mengeluhkan ruangan sangat kecil,” kata Anton.

Dia menegaskan, Dewan akan memperjuangkan pembangunan gedung baru karena telah disetujui paripurna pada April lalu. “Segala yang sudah diketok di paripurna harus dijalankan,” kata Anton.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno enggan menjawab pertanyaan awak media perihal apakah Presiden Joko Widodo telah menyetujui usul Dewan. Sebab, kata dia, mekanisme pembahasan tahap awal diurus Kementerian Keuangan. Yang jelas, dia belum melihat surat resmi ihwal permintaan gedung baru tersebut. "Mungkin sudah masuk, mungkin belum," ujar Pratikno, kemarin.

MUH SYAIFULLAH | INDRI MAULIDAR | HUSSEIN ABRI | ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

22 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya