DPR-KPU Sepakat Gunakan Kotak Suara Transparan di Pilkada 2018

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 22 Agustus 2017 17:06 WIB

Ilustrasi Kotak SUara. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemerintahan DPR RI dan Komisi Pemilihan Umum bersepakat untuk mulai menggunakan kotak suara transparan pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 nanti. Pimpinan komisi pemerintahan beralasan penggunaan kotak suara transparan lebih awal, dapat menghasilkan efisiensi anggaran pelaksanaan pemilu.

"Penggunaan kotak suara transparan pada Pilkada Serentak 2018 nanti, dapat membantu penghematan Anggaran Pendapatan Belanja Negara jika memang sudah ada," kata Wakil Ketua Komisi Pemerintahan DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Riza Patria, di Gedung DPR/MMPR Jakarta, Selasa, 22 Agustus 2017.


Baca: Alasan KPU Mulai Pakai Kotak Suara Tembus Pandang di Pilkada

Komisi Pemerintahan DPR pada hari ini melakukan rapat dengar pendapat dengan Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, dan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri. Rapat dengar pendapat kali ini membahas Peraturan KPU untuk Pilkada Serentak 2018, dan Pemilu Presiden dan Legislatif Serentak 2019. Pembahasan mengenai Peraturan KPU ini merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang baru saja diteken Presiden Joko Widodo.

Ketua Komisioner KPU, Arif Budiman, mengatakan masih ada dua permasalahan terkait penggunaan lebih awal kotak suara transparan pada Pilkada 2018 nanti.

"Pertama itu soal pembongkaran kotak, itu mungkin akan mengeluarkan biaya lagi. Kedua, mengenai tempat baru untuk penyimpanannya." Menurutnya, KPU akan melakukan perhitungan untuk mencari cara yang paling efisien.

Baca: Pilkada Serentak 2018: Bupati Banyuwangi Tunggu Perintah PDIP

Namun demikian, Arif menambahkan penggunaan kotak suara pada Pilkada Serentak 2018, tetap memungkinkan. "KPU akan menghitung dulu, karena kotak-kotak ini akan digunakan lagi di pemilu 2019 nanti, yang kurang dari satu tahun setelah Pilkada 2018," kata Arif.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

4 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

17 jam lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

22 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

3 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

4 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

4 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

4 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

4 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

4 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

5 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya