Ketua Gerakan Golkar Bersih: Tak Benar Para Tokoh Pendukung Pergi
Editor
Dwi Arjanto
Senin, 21 Agustus 2017 15:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia membantah Gerakan Golkar Bersih yang dipimpinnya mulai ditinggal para tokoh pendukungnya.
"Sejauh ini, dari 17 nama, belum ada satu pun yang menarik diri untuk tidak mendukung GMPG," kata Ahmad saat dihubungi Tempo di Jakarta, Senin, 21 Agustus 2017.
Baca: Gerakan Muda Partai Golkar Bantah Berupaya Kudeta Setya Novanto
Gerakan Golkar Bersih, kata Ahmad, adalah gerakan yang terbuka dan nama-nama pihak yang mendukung juga ditampilkan secara terbuka, tidak tertutup. "Saya juga mengapresiasi kawan-kawan Partai Golkar yang tidak berkeberatan untuk menampilkan nama mereka," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan dia telah mendengar kabar bahwa sejumlah anggota GMPG mengundurkan diri. "Ya saya dengar itu, tapi yang jelas, akan ada sanksi untuk gerakan ini, ini sudah kelewatan," ujarnya.
GMPG sendiri telah merilis sejumlah nama anggota yang disebut mendukung Gerakan Golkar Bersih. Gerakan itu dideklarasikan pada 25 Juli lalu karena adanya ketidakpuasan terhadap kepimpinan Golkar saat ini, di bawah Setya Novanto yang sudah berstatus tersangka.
Simak pula: Idrus Marham Geram Soal Internal Golkar Dibawa ke MA
Nama-nama politikus Golkar yang mendukung tersebut, yaitu Yorrys Raweyai, Nusron Wahid, Kahar Muzakir, Lodewijk Paulus, Airlangga Hartarto, Ibnu Munzir, Indra Bambang Utoyo, Agus Gumiwang Kartasasmita, Zainuddin Amali, Eni M. Saragih, Bambang Soesatyo, Andi Sinulingga, Gatot Sudjito, M. Sarmuji, Tb. Ace Hasan Syadzily, Ichsan Firdaus, dan Ridwan Hisyam.
Ahmad menerangkan bahwa 17 nama tersebut merupakan orang-orang yang sangat mendukung Gerakan Golkar Bersih. "Kami sudah bicara formal dan informal, juga sikap selama ini ternyata kami yang 17 orang memiliki pandangan yang sama bahwa Partai Golkar harus memperbaiki citra dan elektabilitas yang sedang terpuruk," ujarnya.
Namun demikian, Ahmad mempersilakan siapa pun untuk mengundurkan diri. "Kalau ada yang terang-terangan ingin lepas, ya tidak masalah, artinya masyarakat akan tahu keberpihakannya ke mana," ujarnya.
FAJAR PEBRIANTO