Tokoh 17 Agustus: Ricky Elson, Setrum Murah untuk Rakyat

Reporter

Minggu, 20 Agustus 2017 08:55 WIB

Ilmuwan Ricky Elson. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ricky Elson, adalah salah satu tokoh edisi khusus Tempo Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2017. Prestasinya, menciptakan teknologi kincir angin yang lebih efisien dari buatan perusahaan asing. Efisiensi teknologi ciptaan Ricky menarik perhatian Jepang. Berikut kisahnya:

Di pedalaman Tasikmalaya, di Lentera Bumi Nusantara yang dipimpin Ricky Elson, Sony Dwi Setiawan asyik berdiskusi dengan 12 orang kawannya. Komputer menyala di depan mereka. Sony, mahasiswa berusia 20 tahun, mengajak teman-temannya membicarakan generator dan baterai. Istilah kelistrikan mendominasi perbincangan. Mereka berdiskusi di ruangan berukuran 2 x 3 meter.

Sejumlah orang mengenakan sarung dan kaus, sementara beberapa lainnya bercelana pendek. Membentuk lingkaran, mereka berlesehan. "Kami praktik kerja dua bulan," kata Sony, Jumat pekan lalu. Mahasiswa semester V Politeknik Negeri Jakarta itu datang ke Lentera Bumi Nusantara di Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, untuk mempelajari pembangkit listrik dari kincir angin karya Ricky Elson.

Baca: Edisi Khusus 17 Agustus: Orang Muda Inspiratif

Sony mengatakan timnya menganalisis angin yang dihasilkan instalasi kincir angin yang berdiri 10 meter arah selatan dari tempat mereka berdiskusi. Selain Sony dan kawan-kawannya, pada hari itu ada 10 guru Sekolah Menengah Kejuruan Pesantren Sabilil Muttaqien, Takeran, Magetan, yang sedang belajar di sana untuk masa tiga bulan.

Ricky sesekali memantau dan menanyakan perkembangan penelitian sejumlah orang di sana. Lentera Bumi Nusantara merupakan pusat studi dan pengembangan teknologi energi terbarukan yang didirikan Ricky pada 2014. Setidaknya 80 pelajar, mahasiswa, guru, dan peneliti pernah belajar di situ. "Semua yang berniat belajar di sini, silakan. Gratis," ucap Ricky.

Simak pula: 17 Agustus 2045 Menjelang: Tokoh Muda Menggantang Indonesia

Ada tujuh kincir angin berukuran 4-11 meter di Ciheras. Sebelum datang ke Ciheras, Ricky sudah mengembangkan kincir angin Penari Langit di tiga desa di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, sejak 2012. Kini, 100 kincir angin dengan tinggi 4 meter terpasang di tiga desa di sana: Kalihi, Palindi, dan Tanarara. Tiap-tiap kincir menghasilkan setrum 500 watt. "Kami menyebut kincir itu sebagai Penari Langit," katanya.

Fakta bahwa Indonesia baru bisa memproduksi listrik 65 megawatt dari kebutuhan 100 ribu megawatt membuat Ricky miris. Saat ini, konsumsi energi terbarukan di Indonesia baru 11,9 persen. Penggunaan bahan bakar fosil di Indonesia tergolong tinggi, padahal hal itu merusak lingkungan. "Kita harus memikirkan energi terbarukan, dan memiliki kemandirian energi."

Penggerak energi rakyat, Tri Mumpuni, mengatakan teknologi kincir angin karya Ricky itu bisa menjadi salah satu solusi energi bagi Indonesia. Ia mengungkapkan, kincir Penari Langit hanya membutuhkan angin berkecepatan 2-4 meter per detik, jauh lebih kecil dibanding turbin angin asing yang baru bisa menghasilkan listrik bila kecepatan anginnya 7-10 meter per detik.

Teknologi karya Ricky ini telah dilirik Jepang. Tri Mumpuni, yang sekarang berada di Ramallah, Palestina, sedang memproses penerapan teknologi karya Ricky di negeri Timur Tengah itu atas permintaan Jepang. "Mesin listrik buatan Ricky itu murah, mudah, dan berdampak pada masyarakat sekitar. Temuan Ricky perlu dikembangkan di berbagai daerah terpencil di Indonesia," katanya.

Simak artikel lainnya tentang Edisi Khusus 17 Agustus hanya di Tempo.co.



TIM TEMPO

Berita terkait

Gerakan Makan Berkah Bantu Pasien Covid-19 yang Harus Isoman di Tangsel

14 Agustus 2021

Gerakan Makan Berkah Bantu Pasien Covid-19 yang Harus Isoman di Tangsel

gerakan Makkah sudah memiliki empat dapur di Tangerang Selatan untuk membagikan makanan gratis setiap hari bagi pasien Covid-19 yang sedang isoman.

Baca Selengkapnya

Usai Upacara, Sri Mulyani Ikut Flash Mob dengan Pegawai Kemenkeu

17 Agustus 2019

Usai Upacara, Sri Mulyani Ikut Flash Mob dengan Pegawai Kemenkeu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ikut menari dalam flash mob yang diinisiasi oleh sejumlah pegawai Kementerian Keuangan.

Baca Selengkapnya

Tokoh 17 Agustus: Kantong Pekerja Lepas Ryan Gondokusumo

21 Agustus 2017

Tokoh 17 Agustus: Kantong Pekerja Lepas Ryan Gondokusumo

Ryan Gondokusumo berhasil mengembangkan situs penyedia jasa desain menjadi platform yang mewadahi ribuan pekerja lepas dalam waktu tiga tahun.

Baca Selengkapnya

Tokoh 17 Agustus: Prasetyo Andy Mewujudkan Konsep Smart City

21 Agustus 2017

Tokoh 17 Agustus: Prasetyo Andy Mewujudkan Konsep Smart City

Prasetyo Andy Wicaksono menerapkan aplikasi digital Qlue Jakarta Smart City untuk memecahkan masalah perkotaan.

Baca Selengkapnya

Tokoh 17 Agustus: Firdaus Putra Aditama dan Koperasi Modern

20 Agustus 2017

Tokoh 17 Agustus: Firdaus Putra Aditama dan Koperasi Modern

Tokoh 17 Agustus Koran Tempo salah satunya adalah Firdaus Putra Aditama, 32 tahun.

Baca Selengkapnya

Tokoh 17 Agustus: Sulfahri, Kepincut Listrik Alga

20 Agustus 2017

Tokoh 17 Agustus: Sulfahri, Kepincut Listrik Alga

Sulfahri, 28 tahun, terpilih menjadi tokoh 17 Agustus Koran Tempo.

Baca Selengkapnya

Tokoh 17 Agustus, Mizan Bustanul Pembuat Kurikulum Anti Bencana

20 Agustus 2017

Tokoh 17 Agustus, Mizan Bustanul Pembuat Kurikulum Anti Bencana

Dalam memperingati hari proklamasi 17 Agustus, redaksi Tempo
menampilkan tokoh edisi khusus. Salah satunya adalah Mizan
Bustranul Fuady Bisri.

Baca Selengkapnya

Tokoh 17 Agustus: Ratih Pangestuti, Mengail Obat dari Lautan

19 Agustus 2017

Tokoh 17 Agustus: Ratih Pangestuti, Mengail Obat dari Lautan

Ratih pangestuti, tokoh 17 Agustus di bidang kesehatan pilihan Koran Tempo, meneliti biota laut untuk mencari bahan baku obat.

Baca Selengkapnya

Tokoh 17 Agustus: Solusi Gamal Albinsaid Mengatasi Biaya Medis

19 Agustus 2017

Tokoh 17 Agustus: Solusi Gamal Albinsaid Mengatasi Biaya Medis

Melalui asuransi sampah, Gamal Albinsaid, tokoh 17 Agustus pilihan Koran tempo, membantu pelayanan kesehatan sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.

Baca Selengkapnya

17 Agustus, Upaya Memangkas Masa Pengobatan TBC

18 Agustus 2017

17 Agustus, Upaya Memangkas Masa Pengobatan TBC

Seorang tokoh 17 Agustus pilihan Tempo, Satria Arief Prabowo merupakan peneliti termuda dalam proyek pengembangan vaksin baru TBC.

Baca Selengkapnya