Idrus Marham Geram Soal Internal Golkar Dibawa ke MA

Reporter

Jumat, 18 Agustus 2017 17:17 WIB

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham dan Ketua Harian, Nurdin Halid, memberi pernyataan seputar penetapan Ketua Umum Golkar, Setya Novanto, sebagai tersangka dugaan korupsi proyek e-KTP di depan rumah pribadi Setya di Jalan Wijaya nomor 13, Jakarta, 17 Juli 2017. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham menyatakan bahwa tindakan Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) yang mendatangi kantor Mahkamah Agung (MA), sudah melewati batas. Menurut Idrus, aksi kritik pada pengurus Golkar seharusnya cukup di internal saja. Menurut dia, Golkar bisa memberikan sanksi hingga pemecatan kepada anggota yang terlibat.

"Kalau mereka datang ke Golkar, bawa orang demo, lalu bikin gerakan Golkar bersih, itu masih bisa ditolerir sebagai dinamika partai. Namun kalau sudah melibatkan lembaga Mahkamah Agung, ini sudah kelewat batas," kata Idrus di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2017.

Baca: Gerakan Muda Partai Golkar Waspadai Setya Novanto Pakai Pengaruh

Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) menyambangi Gedung MA untuk meminta penjelasan soal isu pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Ketua MA Hatta Ali, Selasa lalu. Pertemuan keduanya terjadi saat menjadi penguji disertasi di sebuah universitas di Surabaya.

GMPG mengkhawatirkan pertemuan tersebut merupakan bentuk pendekatan Novanto terhadap Ali sebagai pimpinan tertinggi di lembaga yudikatif. Padahal Setya Novanto berstatus tersangka dalam kasus dugaan korupsi e-KTP.

Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) merupakan gerakan yang dideklarasikan pada 25 Juli yang lalu. Terdapat 17 nama dalam gerakan ini, termasuk di dalamnya sejumlah pengurus inti partai. Ketua GMPG, Ahmad Doli Kurnia mengatakan bahwa gerakan ini bermaksud untuk memperbaiki elektabilitas Golkar yang kian merosot usai penetapan Setya Novanto sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP.

Baca: Efek Novanto Tersangka, Politikus Ini Deklarasi Gerakan Golkar Bersih

Idrus menambahkan bahwa pengurus partai akan mengadakan rapat secara secepatnya untuk merespon tindakan GMPG ini. "Kalau tidak ada tindakan berarti sama saja dengan mendiamkannya," ujarnya. Soal sanksi, kata dia, akan dilihat aturannya soal disiplin anggota dan sanksi. "Setelah beberapa kali peringatan dan sanki, opsi pemecatan tetap memungkinkan untuk diberikan," ucapnya.

Sementara terkait kemunculan GMPG pasca penetapan Setya menjadi tersangka, Idrus Marham enggan membahas dengan rinci. "Untuk kasus itu, partai menyerahkannya ke perseorangan, Setya Novanto, dan untuk pembahasan internal partai, akan dilakukan oleh bidang hukum," ujarnya.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

14 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

23 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

23 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

24 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

25 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

27 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

33 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

33 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

39 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya