Strategi Pemerintah DIY Tingkatkan Produksi Garam  

Reporter

Jumat, 11 Agustus 2017 04:01 WIB

Ilustrasi garam. ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong petani pesisir pantai selatan menghidupkan kembali usaha produksi garam yang mati suri. Alasannya, usaha itu memiliki prospek yang menguntungkan.

"Garam pantai selatan selama ini diminati pelaku usaha budi daya ikan kerapu. Karena produksinya masih sedikit, pasokannya tak mencukupi," ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Daerah Istimewa Yogyakarta Sigit Sapto Raharjo, Kamis, 10 Agustus 2017.

Baca: Kalla Sebut Cari Lahan untuk Garam Bukan Perkara Mudah

Saat ini, usaha produksi garam pantai selatan Yogyakarta mati suri. Jumlah petani garam semakin menyusut karena berbagai faktor, seperti lahan, cuaca, dan pasar.

Pemerintah DIY pun berencana mempertemukan petani garam di pantai selatan Yogyakarta dengan para pelaku budi daya ikan kerapu di Sleman, yang membutuhkan garam sebagai campuran air di kolam buatan. Dengan begitu, menurut Sigit, mereka tak perlu mengambil air laut secara langsung.

Sigit menuturkan, selama ini, produksi garam dengan kualitas baik di DIY ada di Pantai Sepanjang, Gunungkidul. Sebelumnya, menurut dia, ada petani yang memproduksi garam di Pantai Parangtritis, tapi akhirnya tidak ada lagi karena kalah pamor dengan peluang usaha bidang pariwisata.

"Nantinya, pelaku budi daya ikan kerapu ini bisa ikut membina langsung petani garam saat produksi sehingga sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.

Baca juga: Petani Usulkan Harga Pokok Pembelian Garam Rp 1000 per Kilo

Untuk mendorong produksi garam lebih besar, pemerintah DIY pun membidik perluasan budi daya ikan kerapu di pantai selatan. Sigit menuturkan potensi garam di Pantai Sepanjang sangat menjanjikan. Ia mencontohkan, terpal ukuran 4 x 6 meter yang digunakan untuk menampung garam bisa menghasilkan 16 kilogram garam per hari jika cuaca cerah. "Per bulan bisa menguntungkan Rp 1,2 juta," ucapnya.

Saat ini, pemerintah DIY juga melakukan survei di beberapa titik pantai selatan, selain di Pantai Sepanjang, yang cocok untuk produksi garam. Survei itu sudah dilakukan di Pantai Samas, Nguyahan, Trisik, dan Bukil.

Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan DIY Suwarman mengatakan budi daya ikan kerapu di Kabupaten Sleman, tepatnya di Kaliurang, telah berkembang baik dan menjanjikan pasar yang stabil. Pasar ikan kerapu itu diminati mulai kalangan restoran hingga hotel bintang lima, baik dari dalam maupun luar Yogyakarta. "Permintaan garam untuk budi daya kerapu ini banyak karena pasarnya juga luas," tuturnya.

Suwarman mencontohkan, setiap petak lahan budi daya mampu menghasilkan 1,4 ton ikan kerapu setiap kali masa panen, yang siklusnya tujuh bulan. Padahal harga ikan kerapu di pasar Rp 180 ribu per kilogram. Dengan melihat potensi pasar tersebut, pemerintah DIY menilai penting untuk menghidupkan produksi garam di wilayahnya sehingga perlu ada kerja sama petani dan budi daya ikan kerapu.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

36 hari lalu

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

49 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

50 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

55 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

57 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya