Partai Nasdem: Pidato Viktor Laiskodat Telah Diedit
Editor
Yudono Yanuar Akhmadi
Senin, 7 Agustus 2017 23:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - DPP Partai NasDem menegaskan bahwa rekaman pidato ketua Fraksi Nasdem di DPR, Viktor Laiskodat, di Kupang, NTT, pada 1 Agustus 2017 yang beredar adalah rekaman yang telah diedit sedemikian rupa, sehingga menghilangkan konteks, konten dan substansi dari pidato asli Viktor. Dalam rekaman itu, Viktor Laiskodat mengatakan bahwa ada sejumlah partai mendukung pendirian khilafah.
Baca juga: Ke MKD, PKS dan Demokrat Tuntut Viktor Laiskodat Mundur dari DPR
Demikian pernyataan sikap DPP Partai NasDem terkait rekaman video Victor, yang dibacakan oleh Ketua DPP Partai NasDem, Zulfan Lindan, saat jumpa pers di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Senin, 7 Agustus 2017.
"Hasil editan yang disebarluaskan tersebut telah menimbulkan kesalahpahaman. Apabila mendengarkan pidato tersebut secara utuh maka tidak akan terjadi kesalahpahaman terhadap isi, maksud, dan tujuan dari pidato VBL," kata Zulfan yang juga Ketua Tim Kajian.
DPP NasDem membentuk Tim Kajian untuk mengatasi persoalan rekaman Viktor Laiskodat yang ramai dibicarakan dengan melibatkan Dewan Pakar, Pengurus Harian, dan Badan Advokasi Hukum (BAHU) Partai NasDem.
Menurut dia, pidato Viktor Laiskodat sesungguhnya adalah mendorong semangat untuk menjaga ideologi dan konstitusi negara dari setiap upaya terhadap disintegrasi negara dan bangsa.
"Tidak ada maksud dan tujuan dari saudara Viktor untuk menyudutkan pihak manapun," katanya.
Menyikapi masalah itu, kata Zulfan yang didampingi Sekjen Partai NasDem Nining Indra Saleh, Wasekjen Willy Aditya, Anggota Fraksi NasDem di DPR Jhonny G Plate dan Ketua BAHU NasDem Taufik Basari, telah terjadi kesalahpahaman terhadap pidato Viktor Laiskodat karena ada pihak yang mengedit, menyambungkan, dan menyebarluaskan pidato tersebut.
DPP Partai NasDem mengajak semua pihak untuk tidak memberikan penilaian dan reaksi semata-mata berdasarkan pada suatu sumber yang telah dimanipulasi.
"Partai NasDem mengajak semua pihak untuk tidak cepat terpancing, mudah diadu domba, serta terprovokasi yang mengganggu keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara. Partai NasDem siap menerima pandangan, saran, bahkan kritik untuk bersama-sama dengan komponen lainnya dalam proses pembangunan negara bangsa," kata Zulfan.
Sekjen Partai NasDem, Nining Indra Saleh menambahkan, Tim Kajian itu telah dibentuk pada 3 Agustus 2017 lalu untuk mengkaji video rekaman Viktor yang telah beredar di kalangan masyakat.
"Video rekaman Viktor yang disebar itu tidak secara utuh, tapi telah diedit," kata Nining.
Dalam potongan video yang beredar, politisi itu menyebut Partai Gerindra sebagai salah satu partai yang mendukung kelompok ektremis Islam di Indonesia.
Bukan hanya ke Gerindra, dalam video tersebut orang yang diduga Viktor juga berturut-turut menyebut Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) berada di belakang kelompok ekstremis Islam, kelompok yang akan membentuk negara khilafah.
Atas pernyataannya itu, Partai Gerindra dan PAN telah melaporkan Viktor Laiskodat ke Bareskrim Mabes Polri pada Jumat, 4 Agustus 2017. Sementara PKS dan Demokrat juga melaporkan pernyataan itu ke Mabes Polri dan MKD DPR pada Senin, 7 Agustus 2017.
ANTARA