Jokowi Minta Efektivitas Penggunaan Dana Desa Disurvei

Reporter

Senin, 7 Agustus 2017 23:00 WIB

Menteri Pedesaan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, saat berkunjung ke kantor redaksi TEMPO, Jumat, 2 Juni 2017. TEMPO/Ryan Maulana

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo belum puas terhadap efektivitas dan pengawasan dana desa yang terbukti masih dikorupsi. Hal itu dikatakan Presiden kepada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo. Jokowi meminta efektivitas dana desa disurvei.

"Presiden Joko Widodo meminta untuk segera dilakukan survei evaluasi efektivitas dana desa," ujar Eko kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin, 7 Agustus 2017.

Dana desa menjadi sorotan karena pekan lalu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan Rudy Prasetya dan Bupati Pamekasan Ahmad Syafii. Mereka hendak menutupi kasus penyelewengan dana desa yang sedang diusut oleh kejaksaan.

Baca: Kasus Dana Desa, Korupsi Rp 100 Juta Nyogoknya Rp 200 Juta

Anggaran dana desa tiap tahunya terus bertambah jumlahnya. Dari yang awalnya Rp 20 triliun pada 2015, naik menjadi 47 triliun pada 2015 dan Rp 60 triliun pada tahun ketiga. Total, pemerintah sudah menggelontorkan Rp 127 triliun dana desa.

Eko menuturkan survei akan dilakukan paling cepat September ini oleh Badan Pusat Statistik dengan melibatkan Kementerian Desa. Adapun hal-hal yang akan disurvei meliputi potensi desa serta dampak dana desa terhadap pertumbuhan ekonomi desa. Menurut Eko penggunaan dana desa sudah tergolong efektif.

"Saya katakan efektif karena mayoritas penggunaannya baik, masyarakat desa juga cepat belajar. Contoh, tahun 2015, penyerapan dana desa baru 82 persen. Tahun 2016, sudah naik jadi 97 persen," ujarnya.

Simak: Pesan Presiden Jokowi Agar Dana Desa Tak Dikorupsi

Eko berujar mayoritas dana desa terpakai untuk pembangunan jalan di 74.910 desa dengan panjang 66 ribu kilometer. Sementara itu soal pengawasan, Eko mengatakan bahwa pemetaan daerah-daerah bermasalah telah dilakukan. Daerah terkait pun sudah diperingatkan akan potensi masalahnya.

Menurut Eko masalah yang sering timbul ada dua, yakni pemotongan dana desa yang tak sesuai prosedur serta penentuan proyek yang tidak semestinya. "Hampir semua wilayah ada masalah ini, tapi kecil-kecil. Tetapi, agak masif terjadi di beberapa kabupaten daerah Sumatera Utara, Madura, dan Papua," ujar Eko.

Soal penanganannya, Eko menyampaikan bahwa pengawalan masyarakat dan keberadaan satgas tak sepenuhnya cukup. Perubahan nyata, kata dia, harus dilakukan, yaitu lebih tegas menindak penyelewenangan dana, tak cukup dengan himbauan.

Lihat: Setelah OTT di Pamekasan, KPK Minta Dana Desa Dievaluasi

Meski tak semua kasus penyelewengan dana desa bernilai miliaran, atau hanya puluhan juta saja, namun jika tak ditangani sejak dini dikhawatirkan akan semakin parah.

"Makanya saya hari ini ketemu Kapolri dan Satgas Dana Desa, minta dukungan agar setiap laporan penyelewenangan dana desa ditindaklanjuti. Arahan Presiden Joko Widodo, setiap kasus harus ditangani," ujarnya.

ISTMAN MP

Berita terkait

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

25 hari lalu

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tulungagung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi anggaran desa (APBDes) di sejumlah desa

Baca Selengkapnya

BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Desa Siapsiaga

57 hari lalu

BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Desa Siapsiaga

Program Desa Siapsiaga merupakan pelibatan semua unsur masyarakat di desa dalam mencegah terorisme.

Baca Selengkapnya

Kades di NTT Diduga Korupsi Dana Desa Selama Tiga Tahun, Kini Ditahan Jaksa

28 Februari 2024

Kades di NTT Diduga Korupsi Dana Desa Selama Tiga Tahun, Kini Ditahan Jaksa

Kejaksaan Negeri Lembata, NTT, menahan Kepala Desa Tanjung Batu, inisial NN, atas dugaan korupsi pengelolaan dana desa.

Baca Selengkapnya

Jalan Panjang UU Desa, Berikut Poin-poin Penting yang Diubah

8 Februari 2024

Jalan Panjang UU Desa, Berikut Poin-poin Penting yang Diubah

Setelah berbagai tuntutan dari para kepala desa, DPR akhirnya mengadakan pembahasan mengenai perubahan kedua UU Desa setelah Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Ingatkan Kades Tidak Salahgunakan Dana Desa untuk Pemilu: Tak Jaminan Capres yang Didukung Menang

30 Januari 2024

Timnas AMIN Ingatkan Kades Tidak Salahgunakan Dana Desa untuk Pemilu: Tak Jaminan Capres yang Didukung Menang

Timnas AMIN mengingatkan kepala desa tidak menyalahgunakan dana desa untuk pemenangan pemilu.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin Ingin Tambah Dana Desa Menjadi Rp 5 Miliar, Walhi: Hati-hati Dikorupsi

23 Januari 2024

Anies-Muhaimin Ingin Tambah Dana Desa Menjadi Rp 5 Miliar, Walhi: Hati-hati Dikorupsi

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi kritik janji kampanye Anies-Muhaimin yang akan tambah dana desa menjadi Rp 5 miliar. Rentan dikorupsi.

Baca Selengkapnya

Peneliti Indef Kritik Janji Cak Imin Beri Dana Desa Rp 5 Miliar: Persoalan Desa Tidak Sekedar Uang

23 Januari 2024

Peneliti Indef Kritik Janji Cak Imin Beri Dana Desa Rp 5 Miliar: Persoalan Desa Tidak Sekedar Uang

Peneliti Indef mengkritik rencana Cak Imin memberikan dana desa Rp 5 miliar. Sebab persoalan di desa bukan sekedar dana.

Baca Selengkapnya

Rencana Cak Imin Tekan Urbanisasi dengan Dana Desa Dinilai Kurang Tepat

23 Januari 2024

Rencana Cak Imin Tekan Urbanisasi dengan Dana Desa Dinilai Kurang Tepat

Rencana Cak Imin menambah dana desa untuk menekan urbanisasi dianggap kurang tepat dan memboroskan duit negara.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Janjikan Dana Desa Rp 5 M, Bagaimana Skemanya?

22 Januari 2024

Cak Imin Janjikan Dana Desa Rp 5 M, Bagaimana Skemanya?

Sekretaris Dewan Pakar AMIN Wijayanto Samirin memaparkan perihal peningkatan dana desa yang dijanjikan Cawapres 01 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dana desa akan disalurkan berdasarkan skala prioritas.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Janji Beri Rp5 Miliar untuk Majukan Desa

22 Januari 2024

Muhaimin Janji Beri Rp5 Miliar untuk Majukan Desa

"Menghormati masyarakat adat bukan memakai pakaian adat setahun sekali pas 17 Agustus, bukan!" ujar MUhaimin.

Baca Selengkapnya