Wakil Presiden Jusuf Kalla saat meresmikan gedung baru Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa, Makassar. IQBAL LUBIS
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kegiatan pertemuan pemuda Katolik se-Asia atau Asian Youth Day ditutup dengan misa ekaristi yang dimulai sejak 09.00 hingga 10.45 hari ini, Minggu 6 Agustus 2017, yang dihadiri ribuan warga.
Pantauan Tempo,di lapangan Angkatan Udara Adi Sutjipto ratusan bus, mobil, dan motor yang mengangkut umat untuk misa penutupan itu telah berdatangan sejak subuh. Mereka berasal dari berbagai wilayah baik DIY maupun Jawa Tengah serta umat dari perwakilan 22 negara peserta Asian Youth Day.
Misa tersebut dijaga ketat ratusan personil kepolisian dan TNI. Satu unit mobil kompi Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari satuan Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 4/TK disiagakan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla sendiri dijadwalkan memasuki panggung utama di lapangan lokasi misa pukul 11.00 .
Jusuf Kalla dijadwalkan akan memberi sambutan untuk penutupan event itu setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Mgr. Ignasius Suharyo.
Pada malam sebelum hari penutupan, Sabtu 5 Agustus 2017, Menteri Energi Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan turut hadir dalam event yang berlangsung sejak 2 Agustus 2017 itu.
Dalam kesempatan itu Jonan menyampaikan kepada peserta Asian Youth Day tentang pengalaman menghidupi Injil sebagai orang yang beriman Katolik dan sebagai seorang menteri. Jonan menuturkan, dalam bekerja untuk bangsa dan masyarakat seharusnya tidak mempersoalkan masalah suku, bangsa, agama dan etnis.
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
23 hari lalu
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?
54 hari lalu
Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?
Menurut JK, Pemilu 2024 sudah diatur oleh pemerintah dan orang-orang tertentu. Sehingga ia menilai Pemilu 2024 sebagai pemilu yang terburuk dalam sejarah demokrasi Indonesia sejak 1955.