Presiden Jokowi Menerima Parisada dan Wali Gereja, Isinya...

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 3 Agustus 2017 20:42 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin Sidang Kabinet Paripurna tentang RAPBN 2018 di Istana Negara, Jakarta, 24 Juli 2017. Jokowi juga menekankan perlunya sinkronisasi antar kementerian dan lembaga dalam penerapan kebijakan. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak melupakan ormas non Islam dalam pemerintahan. Salah satunya hari ini menerima Parisada Hindu Dharma Indonesia di Istana Kepresidenan. Sehari sebelumnya Jokowi telah menerima kunjungan Wali Gereja Indonesia.

"Kami datang untuk menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa kami telah melaksanakan Maha Saba Kesebelas," ujar pimpinan tertinggi Parisada, Dharma Adhyaksa Ida Pedanda Gede Bang Buruan Manuaba di Istana Kepresidenan, Kamis, 3 Agustus 2017.

Sebelumnya, pada Rabu 2 Agustus 2017 Wali Gereja Indonesia yang merupakan organisasi umat Kristen Katolik di Indonesia juga berkunjung ke Istana Kepresidenan.
Baca :
Wali Kota Solo Temui Jokowi di Istana, Ini yang Dibicarakan

MUI Berharap Tiap Agustus Ada Dzikir Kebangsaan di Istana

Sama seperti Parisada yang berkunjung hari ini, Wali Gereja Indonesia datang untuk melaporkan hasil kegiatan mereka yaitu Asian Youth Day 2017 yang digelar di Yogyakarta. Kegiatan itu mempertemukan berbagai umat beragama dari penjuru Asia untuk saling mengenal dan menghargai perbedaan.

Namun, mengutip perwakilan keduanya, kunjungan ke Istana Kepresidenan tersebut lebih dari sekadar laporan. Kunjungan ke Istana Kepresidenan, menurut mereka, juga sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah Indonesia.

Ida Pedanda Gede berkata, kunjungan Parisada ke Presiden Joko Widodo merupakan bentuk dukungan dari organisasinya kepada pemerintah. Selain itu, juga sebagai pengingat agar Presiden Joko Widodo tidak lupa bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku, budaya, dan umat beragama.

"Dalam kitab suci kami, dalam catur guru, salah satu guru wisesa adalah pemerintah. Saya ingatkan, marilah kita bersatu dari bermacam-macan agama, dengan doa kesatuan, demi keajegan, kelanggengan, kejayaan," ujar Ida Gede Pedanda.

Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Jenderal KWI Antonius Sugianto Bunyamin Oise. Ia menyampaikan bahwa Wali Gereja Indonesia berkomitmen untuk mendukung pemerintah mewujudkan nilai-nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika. Oleh karenanya, kunjungan ke Istana Kepresidenan juga untuk menegaskan hal itu.
Simak pula : Menteri Lukman Disambut Meriah di Asian Youth Day 2017 di Yogya



"Pesan Pak Presiden jelas, jangan hanya kata-kata tapi bagaimana mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi lebih penting daripada sekadar kata-kata, ujar Antonius.

Presiden Joko Widodo mengapresiasi niat mereka berkunjung ke Istana Kepresidenan. Di sisi lain, ia juga memuji kegiatan-kegiatan mereka. Soal Asian Youth Day yang digelar WGI, misalnya, Ia mengatakan bahwa bangsa-bangsa Indonesia memang harus ditunjukkan sebagai bangsa yang menerima berbagai perbedaan.

"Berikan pencerahan kepada umat, dari tingkat desa hingga pusat, bahwa kedamaian, persatuan, dan kesatuan sangat penting sekali bagi NKRI," ujar Ida Gede Pedanda mengulang ucapan Presiden Joko Widodo.

ISTMAN MP

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

43 menit lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

50 menit lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

1 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

1 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

1 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

2 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

3 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

5 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

6 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya