Istana Anggap Wajar Perindo Mendukung Jokowi di 2019, Sebab...  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 2 Agustus 2017 18:28 WIB

Sekretaris Kabinet Pramono Anung membacakan puisi dalam Pesta Rakyat Hari Pahlawan yang digelar Tempo dan BI di Museum Bank Indonesia, Kamis, 10 November 2016. (Tempochannel.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menanggapi wajar langkah Partai Perindo (Persatuan Indonesia) yang kabarnya akan mendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk Pilpres 2019. Ia berkata, dukungan-dukungan partai baru merupakan dampak dari perubahan sistem pemilu.

"Pilpres dan Pemilu Legislatif kan berjalan serentak nantinya, nah itu membuat tahun politik menjadi lebih maju," ujar Pramono saat dicegat di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu, 2 Agustus 2017.

Baca :
PKB Sodorkan Muhaimin Dampingi Jokowi di Pilpres 2019
Ray Rangkuti: Pilpres 2019 Pertarungan Jokowi dan Prabowo

Sebagaimana diberitakan, hari ini Ketua Umum Perindo Hary Tanoe mengungkapkan di media bahwa dukungan kepada Presiden Joko Widodo akan dibahas dalam rapat pimpinan nasional Perindo.

Hal itu membuat berbagai pihak menganggap Perindo secara tak langsung sudah siap mendukung Presiden Joko Widodo untuk 2019

Jika hal itu terjadi, maka koalisi pemerintah akan semakin gemuk. Saat ini, sudah ada PDIP, Golkar, NasDem, PAN, PPP, PKB, dan Hanura sebagai partai pendukung pemerintah.


Pramono melanjutkan bahwa adanya tambahan dukungan malah menunjukkan bahwa kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo itu tinggi. Dengan kata lain, Presiden Joko Widodo bisa dianggap berprestasi dan patut didukung.

Ditanyai apakah wajar sebuah partai yang sebelumnya kontra kemudian mendukung pemerintah, menurut Pramono hal itu merupakan karakter dari politik itu sendiri. Politik, kata dia, dinamis.

Simak juga : Pertemuan Cikeas Diapresiasi, Jokowi: Tidak Ada Kekuasaan Absolut

"Kalau yang dulu berseberangan kemudian sekarang bergabung, menurut saya itu hal yang wajar wajar saja. Bukan hal yang istimewa," ujar Pram yang yakin tahun politik tak akan mempengaruhi kinerja para menteri dari Parpol.

Secara terpisah, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto memberikan hal senada. Menurutnya, jika makin banyak dukungan kepada pemerintah, hal itu patut disyukuri.

"Berarti kinerja kami memang sesaui dengan apa yang diharapkan partai politik. Harusnya memang sama karena pemerintah bekerja berdasarkan aspirasi masyarakat," ujarnya, Rabu 2 Agustus 2017. Dia enggan berkomentar perihal apakah perkara hukum Hary Tanoe akan berdampak ke pemerintah terkait sinyal manuver untuk Pilpres 2019 ini.

ISTMAN MP

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

10 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

11 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi

13 hari lalu

Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi

Pramono Anung mengaku senang bekerja sama dengan Pratikno.

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

45 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

6 Februari 2024

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

Mahfud Md fokus menjaring suara di Jawa Timur. Masyarakat di sana sekarang merindukannya sebagai cawapres yang sempat gagal dipilih Jokowi pada 2019.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

15 Januari 2024

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

Prabowo sebut dua kali menjadi rival Jokowi. Namun, Prabowo mengaku mereka tak pernah saling membenci. Bagaimana persahabatan Ganjar dan Jokowi?

Baca Selengkapnya