Kekerasan Terhadap Anak Meningkat, Yogyakarta Deklarasi #Berlian

Reporter

Selasa, 1 Agustus 2017 19:11 WIB

Seorang anak ikut peduli terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak saat melakukan aksi di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (29/1). Mereka menuntut adanya perhatian lebih dari pemerintah dan elemen masyarakat terhadap kejahatan seksual pada anak dan perempuan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah DI Yogyakarta menyiapkan deklarasi gerakan melawan kekerasan terhadap anak bernama #Berlian yang merupakan singkatan dari Bersama Lindungi Anak. Gerakan ini sebagai aksi serentak peringatan Hari Anak Nasional yang dihelat 3 Agustus 2017 di Plaza Serangan Oemoem 1 Maret Yogyakarta.

Deklarasi yang akan dipimpin langsung Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X ini akan melibatkan 1.000 anak dalam bentuk membuka payung bersama sebagai simbol perlindungan terhadap anak, khususnya kekerasan terhadap anak.

Baca juga:
Ketua KPAI Tasikmalaya Tampung Keluarga Korban Kekerasan ke Anak

Kepala Bidang Perlindungan Hak-Hak Perempuan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DI Yogyakarta, Wati Marliawati menuturkan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan di DIY masih tinggi.

Pada tahun 2016 misalnya, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak tercatat ada 1.280 kasus aduan. Sedangkan pada tahun 2015 aduan kekerasan terhadap anak dan perempuan berjumlah 1.328 aduan.

Baca pula:
Menteri PPPA Yohana Yambise Cemaskan Angka Kekerasan ke Anak Naik

“Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih tinggi,” ujar Wati di Komplek Kantor Gubernur Kepatihan Selasa 1 Agustus 2017.

Dari angka itu, Kota Yogya tercatat termasuk wilayah yang paling banyak terjadinya kasus kekerasan perempuan dan anak tersebut. Berdasarkan data BPPM DIY pada tahun 2016 lalu, angka kekerasan di Kota Yogya mencapai 508 aduan atau hanya turun sedikit dari tahun 2015 yang sebanyak 552 aduan.

Sedangkan dari total keseluruhan kasus kekerasan terhadap peremuan dan anak se-DIY yang diadukan, sebanyak 600 aduan diselesaikan melalui pengadilan.

Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di DIY meliputi berbagai jenis. Di perkotaan misalnya, kasus yang banyak terjadi seperti kasus kekerasan fisik. Sedangkan di wilayah lain, banyak terjadi kasus kekerasan seksual dan perkawinan anak. Secara umum di DIY ada tiga kasus besar, yakni kekerasan psikis, kekerasan fisik, dan kekerasan seksual.

Kepala BPPM DIY Arida Oetami dalam deklarasi #Berlian pada Hari Anak Nasional ini juga akan dicanangkan sebuah wadah pengembangan yang berfokus pada anak untuk tingkat provinsi bernama Forum Anak Daerah (FAD).

Melalui forum anak daerah itu diharapkan bisa menanamkan perilaku baik yang mengedepankan dialog pada anak sejak dini melalui berbagai kegiatan yang digagas bersama masyarakat. Dari forum ini ia berharap anak-anak bisa sejak dini diajarkan menyelesaikan masalahnya secara lebih dialogis dan tidak berujung pada kekerasan terhadap anak.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

10 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

17 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

44 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

49 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

51 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya