TEMPO.CO, Pekanbaru - Dalam sambutan di Hari Anak Nasional di Pekanbaru, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yambise mengakui kasus kekerasan terhadap anak masih tinggi, khususnya di Riau.
"Ada hal lain yang menjadi masalah di seluruh Indonesia khususnya di Riau. Riau tercatat terbesar nomor 2 di Indonesia untuk kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), pernikahan dini anak dan lebih miris lagi 'trafficking' anak di Batam termasuk Tanjung Pinang," kata Yohana.
Baca : Hari Anak Nasional 2017, Presiden Jokowi: Jangan Membully Teman
Ia pun berharap agar Forum Anak Nasional yang menjadi forum pendahuluan peringatan Hari Anak Nasional dapat bersama-sama pemerintah mensosialisakan kampanye antikekerasan terhadap anak-anak.
"Ibu menteri tadi menanyakan langsung apakah masih ada pernikahan usia muda? Anak-anak masih kecil dipaksakan untuk menikah, apakah anak-anak setuju menikah di usia muda?" tanya Yohana kepada peserta.
"Tidak," jawab anak-anak.
"Setelah itu masih ada kasus kekerasan terhadap anak, orang tua masih pukul anak tidak?" tanya Yohana.
"Masih," jawab anak-anak.
Simak juga : Cerita Rafi Dapat Hadiah Sepeda dari Jokowi di Hari Anak Nasional
"Wah ini berarti keluarga belum ramah anak, di sekolah guru-guru masih pukul anak tidak?" tanya Yohana.
"Masih," jawab anak-anak yang berjumlah sekitar 3.000 orang.
"Mana gurunya dipanggil ibu menteri. Berhadapan dengan anak-anak tidak boleh ada kekerasan fisik, tidak boleh ada baku pukul, tidak boleh ada 'bullying' anak-anak diingatkan, jangan ada 'bullying' anak," tegas Yohana di panggung Hari Anak Nasional.
ANTARA