Tulis Surat untuk Jokowi, Aktivis ICW Minta Kasus Novel Diungkap  

Reporter

Senin, 31 Juli 2017 10:55 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch, Tama Satrya Langkun, menulis surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan kasus yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan. Dalam surat yang ditulis hari ini, Senin, 31 Juli 2017, Tama meminta Jokowi mendorong kepolisian segera mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel.

Di awal suratnya, Tama menanyakan rencana Presiden Jokowi memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian hari ini untuk meminta penjelasan tentang perkembangan penyelidikan kasus Novel. Sejak disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April lalu dan menjalani perawatan medis di Singapura, pelaku penyerangan terhadap Novel belum juga ditemukan hingga saat ini.

Baca: Eksklusif Video Penyerangan Novel, Detik-detik Teror Subuh Itu

Menurut Tama, teror terhadap Novel berkaitan dengan penanganan kasus korupsi oleh KPK. "Bapak Presiden, teror serupa Novel juga pernah saya alami pada 2010, di mana saya diserang orang tak dikenal dan berakibat pada 29 jahitan di kepala. Teror itu diduga terkait dengan penelusuran ICW atas dugaan korupsi yang terjadi di negeri ini," ujarnya.

Pasca-teror tersebut, Tama mengatakan, simpati dan kecaman muncul. Presiden saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, sempat membesuk Tama di rumah sakit. "Tapi hingga 7 tahun berlalu, pelaku teror terhadap saya juga belum ditemukan hingga hari ini. Janji penuntasan kasus teror akhirnya hanyalah janji semata," tuturnya.

Belajar dari pengalaman tersebut, Tama berharap Presiden Jokowi dapat mengambil langkah tegas mendorong pengungkapan kasus teror terhadap Novel. "Saya ingin Bapak Joko Widodo membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk menuntaskan kasus teror terhadap Novel Baswedan dan KPK," katanya.

Baca: Ada Tiga Sketsa Wajah Penyerang Novel Baswedan

Menurut Tama, pembentukan TGPF tersebut diperlukan karena diduga aktor utama penyerangan Novel memiliki posisi yang kuat, bahkan tidak tersentuh, sehingga mesti diawasi langsung oleh Presiden Jokowi. "Selain itu, saya ingin mengingatkan kembali janji Bapak Joko Widodo untuk memperkuat KPK," ujarnya.

Tama menyatakan kerelaannya apabila kasus teror terhadapnya tidak terungkap. Namun dia ingin pelaku teror terhadap Novel Baswedan bisa ditemukan dan dapat diproses secara hukum. "Penuntasan kasus teror ini sekaligus menjadi bentuk komitmen pemerintahan Bapak Joko Widodo dalam mendukung upaya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi," katanya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

7 jam lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

8 jam lalu

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

11 jam lalu

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

11 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

13 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

13 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

15 hari lalu

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

Peneliti ICW Diky Anandya mengatakan, pertemuan Alexander Marwata dan Eko Darmanto dilakukan dalam rangka aduan masyarakat pada Maret 2023.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

25 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

25 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya