Hadapi Pilpres 2019, Begini Rencana Formula Koalisi Gerindra

Reporter

Editor

Elik Susanto

Jumat, 28 Juli 2017 09:28 WIB

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menggelar tadarus puisi Ramadan dalam memperingati Hari Lahir Pancasila di Taman Ismail Marzuki, 1 Juni 2017. Tempo/Danang Firmanto

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra tak hanya menjajaki peluang berkoalisi dengan Partai Demokrat untuk menghadapi Pilpres 2019 menghadapi koalisi partai pendukung Presiden Joko Widodo yang kemungkinan besar mencalonkan Jokowi kembali. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, memastikan mereka juga akan berupaya merangkul partai-partai lain, terutama Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional. “Koalisi berempat akan lebih kuat,” kata Fadli Zon, Kamis, 27 Juli 2017.


Menurut Fadli, setelah Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilihan Umum (UU Pemilu) disahkan pada Jumat pekan lalu, 23 Juli 2017, Gerindra mulai menyusun formula koalisi untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold)—20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional pada Pemilu 2014. “Perhitungannya dengan PAN dan PKS sudah cukup, dengan Demokrat apalagi,” katanya.

Baca: Pengamat: Prabowo - SBY Bertemu, Peta Politik 2014 Berulang


Pada pemilu lalu, Gerindra hanya memperoleh 11,81 persen suara dan menguasai 13,04 persen dari 560 kursi parlemen. Sedangkan Demokrat mendapat 10,19 persen suara dan 10,89 persen kursi. Jika ditambah dengan suara PKS dan PAN—yang kini berada di barisan partai pemerintah—empat partai ini punya modal 39,64 persen kursi DPR dan 36,38 persen suara.


Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan bertemu dengan pemimpin partai lain pekan ini. Dia menilai dalam aturan presidential threshold ini masih terbuka kemungkinan muncul empat calon presiden. Apalagi, dia mengingatkan, pasal tersebut bisa dibatalkan lewat gugatan uji materi ke Mahkamah Konstitusi. “Tidak hanya PAN dan PKS, melainkan silaturahmi ke semua partai,” ucap Muzani.

BACA: Prabowo Sebut Presidential Threshold Lelucon Politik


Ketua Umum PKS Sohibul Iman menyatakan dukungannya pada rencana pembentukan koalisi empat partai. Menurut dia, Gerindra, Demokrat, dan PAN sejak awal satu visi dengan PKS dalam menolak penghapusan presidential threshold. “Kami sejalan dalam membahas beberapa isu,” kata Sohibul.


Advertising
Advertising

Adapun PAN, yang kini nasibnya terancam di barisan partai pendukung pemerintah, menilai terlalu dini bagi mereka untuk membicarakan koalisi Pemilu 2019. Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno, mengatakan hingga kini partainya tetap berkomitmen mendukung pemerintah Presiden Jokowi. “Kami bekerja saja,” ujarnya.


Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting, Djayadi Hanan, menilai peta Pilpres 2019 cenderung mengarah ke Jokowi dan lawan Jokowi. “Elektabilitas Jokowi masih tertinggi,” kata dia.


NINIS CHAIRUNNISA | VINDRY FLORENTIN | AVIT HIDAYAT | INDRI MAULIDAR

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

5 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

6 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

31 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

Delegasi BKSAP DPR Jadi Pemantau Pemilihan Presiden Rusia

39 hari lalu

Delegasi BKSAP DPR Jadi Pemantau Pemilihan Presiden Rusia

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon menjadi Observer Internasional Pemilu Presiden Rusia 15-17 Maret 2024 di Moskow

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

39 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya

Real Count KPU Sementara: Ravindra Airlangga Ungguli Fadli Zon dan Adian Napitupulu

17 Februari 2024

Real Count KPU Sementara: Ravindra Airlangga Ungguli Fadli Zon dan Adian Napitupulu

Ravindra Airlangga mengungguli Fadli Zon dan Adian Napitulu dalam real count KPU sementara untuk Dapil Jabar V. Berikut perolehan suara sementaranya.

Baca Selengkapnya