3 Kasus Bunuh Diri Berturut-turut, Dimulai di Apartemen Gateway

Reporter

Editor

Elik Susanto

Jumat, 28 Juli 2017 05:42 WIB

Mengakhiri hidup atau bunuh diri umumnya dilakukan orang yang mengalami depresi kronis. Orang itu merasa tidak ada jalan keluar untuk mengatasi masalah. "Depresi selalu diawali stres, akumulasi tekanan hidup karena kenyataan tidak sesuai dengan yang diharapkan," kata psikolog klinis Sanatorium Dharmawangsa, Liza Marielly Djaprie, Sabtu, 18 Maret 2017.

TEMPO.CO, Bandung - Kasus bunuh diri tidak hanya di Apartemen Gateway Kota Bandung. Di wilayah Jawa Barat, sedikitnya dua kasus serupa terjadi dalam sepekan ini. Berbagai kalangan terkejut mendengar peristiwa yang terus menerus itu. Bunuh diri dari lantai 5 Apartemen Gateway, Kota Bandung, pada Senin petang, 24 Juli 2017, merupakan yang pertama dalam sepekan. Korbannya adalah perempuan kakak beradik, yaitu Eliviana Parumbak, 34 tahun dan sang adik Eva Septiani Parumbak, 28 tahun.

Kejadian ini sempat terekam oleh kamera telepon seluler masyarakat sekitar apartemen. Dalam rekaman terlihat yang pertama kali menjatuhkan diri adalah sang kakak, Eliviana Parumbak. Hanya berselang kurang dari satu menit, adiknya menyusul meloncat dari tempat yang sama. "Pihak keluarga menganggap ini musibah dan menolak jasad korban diotopsi,” kata Kepala Kepolisian Sektor Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Komisaris Polisi Anton Purwantoro, Selasa, 25 Juli 2017.

Baca: Pelaku Bunuh Diri Kadang Sudah Memberikan Tanda-tanda


Peristiwa bunuh diri kedua berlangsung Rabu, 26 Juli 2017 di Kampung Cijumbre, RT 09 RW 03, Desa Citanglar Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Korbannya bernama Andy Renaldi alias Ano, 53 tahun. Cara mengakhiri hidupnya dengan menggantung.

“Menggantung di sebuah gubuk di Puncak Lonceng Gunung Arca,” kata Kepala Polres Sukabumi Ajun Komisaris Besar Syahduddi. Kasus ini sekaligus mengungkap korban merupakan pelaku pembunuhan terhadap Yayan (warga Surade) pada Minggu, 23 Juli 2017. “Polisi menemukan barang bukti berupa sepeda motor milik korban di rumah pelaku.”

Baca Pula: Tiga Hal yang Memicu Anak dan Remaja Ingin Bunuh Diri

Sedangkan kasus bunuh diri ketiga terjadi pada Kamis, 27 Juli 2017. Korbannya seorang pria berinisial OK, 25 tahun, yang meloncat dari atas jembatan Pasupati, Kota Bandung. Pemicu bunuh diri OK diduga karena persoalan asmara. "Persoalan asmara yang tidak disetujui oleh ibunya," kata Kepala Polres Kota Bandung Komisaris Besar Hendro Pandowo.


Hingga Kamis malam, kondisi OK yang berupaya bunuh diri itu dalam keadaan kritis karena luka bagian kepala, leher dan kaki. OK meloncat dan jatuh di jalan raya dekat Gedung Rektorat Institut Teknologi Bandung, di kawasan Taman Sari, Kota Bandung. "Luka tangan kanan lecet, kaki kanan patah, wajah luka berat dan di bagian leher patah akibat benturan dengan aspal," kata Hendro.

ANTARA | IQBAL T. LAZUARDI S

Berita terkait

Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

2 jam lalu

Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

Pemicu depresi dan bunuh diri veteran perang AS beragam, di antaranya lama hidup jauh dari rumah, pasangan, dan anak -- situasi yang membuat stres.

Baca Selengkapnya

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

2 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

2 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

4 hari lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

4 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

4 hari lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

4 hari lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

5 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

5 hari lalu

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

Keterangan Indra Pratama sebagai pemilik rumah lokasi tewasnya Brigadir RA berbeda dengan keterangan Polda Sulut. Ridhal disebut sebagai ajudan.

Baca Selengkapnya