JK Minta Pelaku Usaha Beras Tidak Ambil Untung Berlebihan

Reporter

Selasa, 25 Juli 2017 17:20 WIB

Beras cap Ayam Jago kemasan 5 Kg yang beredar di gerai minimarket di kawasan Karawang Barat. Menurut seorang penjaga toko, beras buatan PT Indo Beras Utama itu sudah beredar di gerai sejak 2014. TEMPO/Hisyam Luthfiana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla minta pelaku usaha beras agar tidak mengambil untung berlebihan dalam bisnis tersebut. Menurut Kalla, pedagang membeli beras langsung dari petani adalah hal yang wajar, tapi pengusaha jangan ambil untung terlalu besar.

"Kami ingin agar jangan ada yang mengambil keuntungan terlewat besar dalam bisnis ini," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017.

Baca: Untung Tidak Wajar, Menteri Amran Semprot PT Indo Beras Unggul

Kalla mengatakan ini terkait dengan temuan Markas Besar Kepolisian RI dan Kementerian Pertanian yang mengungkap dugaan kecurangan yang dilakukan oleh PT Indo Beras Unggul. Pada penggerebekan yang dilakukan Kamis pekan lalu itu, Satgas Pangan mengamankan 1.162 ton beras jenis IR64 yang akan dijual menjadi beras premium. Beras IR64 tersebut dijual dengan harga berlipat. Harga beras IR64 berdasarkan data Kementan adalah Rp 6-7.000, sedangkan nilai beras premium Rp 20 ribu per kilogram.

Menurut Kalla, membeli beras dari petani atau penggilingan adalah hal yang sah dilakukan. Namun dalam kasus temuan beras ini, dia mengatakan, perlu dicermati apa pelanggaran yang dilakukan PT IBU. Jika memang benar ada pelanggaran, harus ada proses hukum yang dilakukan aparat kepolisian.

"Soal beras di Bekasi itu tentu harus cermat, harus betul-betul sesuai dengan aturan. Kita tidak ingin juga langkah-langkah itu membuat soal beras ini terganggu," kata Kalla.

Baca: Kasus Beras Diusut karena Polisi Temukan Fakta Ini

Ihwal tata niaga beras, Kalla menyatakan pemerintah telah mempunyai aturan soal tata niaga beras. Ini dilakukan melalui harga patokan, yakni harga eceran tertinggi. Saat harga beras rendah, Bulog membeli beras dari petani. Sedangkan jika harga beras naik, Bulog melakukan operasi pasar.

"Itu kebijakannya, tata niaganya di situ. Namanya barang kebutuhan itu ada patokan harga, kalau terjadi kenaikan, maka Bulog harus melakukan operasi pasar," kata Kalla.

AMIRULLAH SUHADA | ISTMAN M.P.

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

7 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

9 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

10 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

21 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

21 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

21 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

22 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

22 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

39 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya