Gajah Liar di Aceh Tengah Ini Mati Tidak Meninggalkan Gading

Reporter

Rabu, 19 Juli 2017 15:32 WIB

Sejumlah lalat mengerebungi bangkai Gajah Sumatera Jantan yang tewas tak bergading di perkebunan warga Desa Ranto Sabon, Aceh Jaya, (14/7). (AP Photo/Heri Juanda)

TEMPO.CO, Banda Aceh – Seekor gajah jantan ditemukan tewas di perkebunan Dusun Payalah, Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Bangkai gajah yang diperkirakan berumur 40 tahun itu ditemukan tanpa gading.

Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo memperkirakan gajah liar tersebut telah mati sejak tiga pekan lalu. “Kondisinya saat ditemukan sudah membusuk,” katanya, Rabu, 19 Juli 2017.

Baca: Gajah Mati yang Ditunggui Anaknya di Aceh Ternyata Jantan

BKSDA, kata dia, menerima laporan masyarakat ihwal bangkai satwa yang dilindungi tersebut dua hari lalu dan langsung menurunkan tim ke lapangan. Kondisi saat ditemukan, gadingnya hilang dengan kepala terbelah. Juga terdapat lobang seperti bekas tembakan di tulang tengkorak. Diperkirakan, gajah sengaja dibunuh untuk diambil gadingnya.

Tim BKSDA Aceh yang turun ke lapangan telah mengambil dokumentasi, membuat berita acara serta melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Resor Aceh Tengah. BKSDA juga akan melakukan otopsi untuk memastikan kematian dari gajah tersebut.

Simak: 5 Terdakwa Penjual Gading Gajah Dituntut 2 Tahun 6 Bulan

Sapto berharap kasus kematian gajah tersebut dapat terungkap untuk memberikan efek jera kepada para pelaku. Dikhawatirkan kejadian ini merupakan kesengajaan dalam upaya mendapatkan gading gajah yang kemudian terhubung dengan sindikat perdagangan gading. “Jika tidak terungkap dikhawatirkan akan terulang lagi di kemudian hari.”

Sesuai data yang dikantongi BKSDA Aceh, kematian gajah liar di Aceh Tengah ini menjadi kasus keempat sepanjang 2017. Ditambah lagi satu kasus kematian janin gajah yang keguguran, di Kabupaten Pidie beberapa waktu lalu.

Konflik gajah dengan manusia dan upaya perburuan satwa khususnya gajah diduga masih marak terjadi di Aceh. BKSDA Aceh terus berupaya untuk mengatasinya dengan membangun 7 CRU (Conservation Respon Unit) di seluruh wilayah Aceh dalam rangka mempercepat respon kejadian konflik gajah.

Lihat: Habitat Hilang, Gajah asal Jambi Terabas Kebun Sawit di Riau

Selain itu BKSDA Aceh juga telah memasang 5 perangkat GPS Collar pada lima kelompok gajah di Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie dan Aceh Jaya untuk mengetahui pergerakan gajah, guna deteksi dini konflik satwa.

Juga guna pemetaan wilayah jelajah gajah sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan penataan ruang ke depannya. Data pergerakan gajah yang telah dipasang GPS Collar akan terdeteksi setiap 4 jam melalui satelit.

ADI WARSIDI

Berita terkait

7 Orang Utan Korban Perdagangan Ilegal Dikembalikan ke Habitatnya di Kalimantan Barat

1 hari lalu

7 Orang Utan Korban Perdagangan Ilegal Dikembalikan ke Habitatnya di Kalimantan Barat

Perilaku orang utan di lingkungan barunya dicatat setiap 2 menit, dari bangun sampai tidur lagi setiap harinya.

Baca Selengkapnya

Sebagian Buaya yang Lepas di Cianjur Mati saat Dievakuasi

6 hari lalu

Sebagian Buaya yang Lepas di Cianjur Mati saat Dievakuasi

Puluhan buaya yang lepas karena jebolnya penangkaran di Cianjur dipindahkan ke Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

BKSDA Maluku Lepas 32 Satwa Dilindungi Hasil Penyelamatan

10 hari lalu

BKSDA Maluku Lepas 32 Satwa Dilindungi Hasil Penyelamatan

BKSDA Maluku melepas 32 satwa dilindungi ke kawasan konservasi Suaka Alam Gunung Sahuwai.

Baca Selengkapnya

Evakuasi Puluhan Buaya Besar dari Penangkaran yang Jebol di Cianjur Diklaim Sudah Tuntas

12 hari lalu

Evakuasi Puluhan Buaya Besar dari Penangkaran yang Jebol di Cianjur Diklaim Sudah Tuntas

Dari 80 yang pernah dititipkan di penangkaran buaya di Cianjur, hanya ditemukan 64. Dari jumlah itu berkurang lagi di penangkaran tujuan.

Baca Selengkapnya

BKSDA Bogor Evakuasi Puluhan Buaya Muara Jumbo dari Cianjur ke Sumatera Selatan, Setelah Sempat Lepas

19 hari lalu

BKSDA Bogor Evakuasi Puluhan Buaya Muara Jumbo dari Cianjur ke Sumatera Selatan, Setelah Sempat Lepas

Kawanan buaya muara itu sempat lepas dari penangkaran dan masuk pemukiman warga dan aliran sungai di Kelurahan Sayang, Cianjur.

Baca Selengkapnya

Sejumlah buaya lepas di Cianjur, Begini Tips Menghindari Serangannya

29 hari lalu

Sejumlah buaya lepas di Cianjur, Begini Tips Menghindari Serangannya

5 Tips menghindari serangan buaya ini bisa berguna jika tak sengaja bertemu mereka

Baca Selengkapnya

Baru Ditangkap 5 Ekor, Jumlah Buaya Lepas dari Penangkaran di Cianjur Belum Dipastikan

30 hari lalu

Baru Ditangkap 5 Ekor, Jumlah Buaya Lepas dari Penangkaran di Cianjur Belum Dipastikan

Sejumlah buaya lepas dari penangkaran di Cianjur. Disinyalir kabur ke sungai dan sawah warga.

Baca Selengkapnya

Cerita 80 Ekor Buaya Titipan BKSDA, Lepas dan Masuk Kampung di Cianjur

32 hari lalu

Cerita 80 Ekor Buaya Titipan BKSDA, Lepas dan Masuk Kampung di Cianjur

Lima ekor buaya lepas dari sebuah penangkaran di Kelurahan Sayang, Kabupaten Cianjur karena dinding jebol setelah hujan deras disertai angin kencang

Baca Selengkapnya

Resahkan Warga Mukomuko, BKSDA Evakuasi Buaya yang Masuk Kebun Sawit

38 hari lalu

Resahkan Warga Mukomuko, BKSDA Evakuasi Buaya yang Masuk Kebun Sawit

BKSDA mengevakuasi buaya yang meresahkan warga karena masuk kebun sawit di Desa Teramang, Teramang Jaya, Mukomuko, Bengkulu.

Baca Selengkapnya

Warga Lapor Harimau Mangsa Sapi di Bengkulu Utara, BKSDA Pasang Perangkap

44 hari lalu

Warga Lapor Harimau Mangsa Sapi di Bengkulu Utara, BKSDA Pasang Perangkap

BKSDA memasang perangkap harimau di Bengkulu Utara usai menerima laporan warga bahwa satwa liar itu memangsa sapi dan anjing.

Baca Selengkapnya