Anggota Inafis melakukan penggeledahan di rumah warga berinisial AAS yang mengontrak di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat, 12 Juli 2017. AAS diamankan petugas terkait meledaknya bom panci di rumah kontrakan Kampung Kubang Beureum pada Sabtu malam pekan lalu. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Detasemen Khusus Antiteror 88 menangkap satu orang yang diduga terkait bom panci Bandung di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis, 13 Juli 2017. Sehari sebelum ditangkap, pria berinisial RS tersebut mengunggah 3 foto dan video di akun Instagram miliknya.
Tempo mengetahui akun Instagram RS yang diduga terkait bom panci Bandung tersebut dari temannya yang tinggal tak jauh dari rumah RS di Margahayu, Jumat, 14 Juli 2017. Salah satu temannya yang enggan disebutkan namanya itu menyebutkan, RS sudah lama tidak terlihat di rumahnya. Ia menyebutkan, RS termasuk orang yang bergaul dengan warga sekitar.
"Sudah jarang ketemu. Terakhir ketemu biasa-biasa saja. Enggak ada yang aneh," ujar temannya tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus menyebutkan, RS, merupakan orang kelima yang ditangkap Densus terkait dengan keterlibatannya merakit bom panci. Rumah RS di Desa Margahayu Tengah, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, digeledah polisi, Jumat. Hingga berita diturunkan, tidak ada satupun dari keluarga RS yang bersedia diwawancara.
RS bersama keempat rekannya, yakni, AW, AAS, K, dan AR telah merancang rencana akan meledakkan bom panci di sejumlah tempat di Kota Bandung. "Peran RS ini membantu dan merencanakan teror di beberapa tempat," kata Yusri.
RS kini telah diperiksa oleh Densus 88 bersama dengan 4 temannya yang lain terkait bom panci Bandung. Kelima orang ini merupakan anggota dari sel baru Jamaah Ansharut Daulah Bandung. Jaringan ini terbongkar setelah bom panci yang dirakit mereka meledak di kamar kontakan milik AW, di kawasan Buah Batu, Kota Bandung, 8 Juli 2017. Kelompok ini belajar merakit bom melalui media internet.
