Menteri Kesehatan Jelaskan Soal 9 Juta Anak Indonesia Stunting

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 12 Juli 2017 23:08 WIB

Menteri Kesehatan, Nila Moeloek. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah gizi buruk kronis (stunting) yang dihadapi masyarakat Indonesia masih parah. Pemerintah akan melakukan pemantauan gizi pada daerah-daerah dengan jumlah stunting tinggi. "Kami memetakan kembali mana daerah yang sudah baik, belum baik, dan mana yang butuh perhatian khusus," kata Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani seusai rapat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan tentang stunting di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Rabu, 12 Juli 2017.

Rapat tersebut dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla dan dihadiri sejumlah menteri. Selain Puan, menteri lain yang hadir diantaranya Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menteri Kesehatan Nina Moeloek, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan ada 37,2 persen atau sekitar 9 juta anak di Indonesia mengalami stunting. Dalam tiga tahun terakhir. Namun dalam survei terakhir, kata Nina, jumlah stunting mengalami penurunan menjadi 27,5 persen. "Tapi dengan pemantauan status gizi," kata Nina.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga tinggi anak terlalu pendek untuk usianya. Kondisi kekurangan gizi ini terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah lahir. Namun stunting baru terlihat setelah anak berusia dua tahun. Stuntinf berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, dan menurunkan produktivitas. Jumlah kasus stunting tertinggi umumnya berada di Indonesia bagian timur.

Nila mengatakan penanganan stunting dilakukan tidak hanya dengan memberikan makanan tambahan. Tapi juga dilakukan dengan faktor eksternal, misalnya perbaikan sanitasi, dan fasilitas air bersih. "Kalau tidak ada air bersih, dia juga tidak pernah cuci tangan, ya, cacing jadi ikut masuklah. Kemudian ibu anemia, atau ibu hamil kurang darah," kata Nila.

Menurut Nila, ibu hamil yang kurang gizi akan menyebabkan anak lahir dengan berat badan rendah. Padahal seribu hari pertama kehidupan sangat penting bagi perkembangan anak selanjutnya.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

9 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

32 hari lalu

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

36 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

37 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya