Pansus Hak Angket, Romli Sebut KPK Gagal Soal Pencegahan Korupsi

Reporter

Selasa, 11 Juli 2017 20:12 WIB

Profesor Romli Atmasasmita saat memberi kesaksian pada sidang praperadilan status tersangka Komjen Budi Gunawan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, 11 Februari 2015. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta -Pakar hukum pidana, Romli Atmasasmita, mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK selama ini lebih mementingkan penindakan ketimbang pencegahan korupsi. Sehingga kinerja KPK dalam pencegahan dinilai tidak berhasil. Hal tersebut disampaikannya di depan Pansus Hak Angket KPK.

“Dan itu tidak terjadi, memang KPK gagal dalam pencegahan,” katanya dalam rapat dengar pendapat bersama Panitia Khusus Hak Angket KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Juli 2017.

Baca juga:
Program Pencegahan KPK Pantau Pelaku Usaha di 8 Provinsi

Ketua tim pemerintah dalam penyusunan Undang-Undang tentang KPK ini menjelaskan mulanya KPK hanya memiliki fungsi koordinasi dan supervisi saja. Namun ditambahkan fungsi pencegahan sehubungan dengan dibubarkannya Komisi Pengawas Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN). “Tapi dalam kinerjanya, berdasarkan pengamatan saya, KPK tidak bisa menjalankan kewenangan supervisi maupun pencegahan,” ujarnya.

Menurut dia, pimpinan KPK seharusnya paham bagaimana cara kerja sama antara pencegahan dan penindakan. Pola pikir pencegahan lebih dahulu baru penindakan harus diubah. Penindakan, kata dia, harus disusul dengan pencegahan.

Baca pula:
Direktur SMRC: Arah Pansus Hak Angket KPK Tidak Jelas

“Ketika KPK menangani perkara-perkara katakanlah Hambalang, Century, dan lainnya dengan penindakan, seharusnya ketika itu KPK menggunakan fungsi kordinasi dan supervisinya secara terus-menerus kepada kementerian atau lembaga sehingga dia tidak melakukan tindak pidana korupsi lagi. Itu seharusnya,” ucapnya.

Namun, kata Romli, pimpinan KPK terlihat tidak paham hubungan antara satu tugas dengan tugas yang lainnya itu. “Bahasa saya gagal strategi pencegahan. Lebih utamakan penindakan tapi itu pun ada masalah di dalam cara KPK menangani perkara,” kata dia.

Simak:
Hak Angket KPK, Direktur PUSaKO Minta Yusril Ihza Pahami UU MD3





Romli diundang hadir oleh panitia angket untuk dimintai pendapatnya seputar kedudukan kpk dalam sistem peradilan pidana di Indonesia. Selain Romli, panitia angket menghadirkan pula ahli hukum pidana dari Universitas Bhayangkara, Muhammad Sholehuddin.

Panitia angket sebelumnya telah meminta keterangan dari pakar tata negara, Yusril Ihza Mahendra, tentang kedudukan KPK dalam sistem tata negara Indonesia, kemarin. Pada kesempatan itu Yusril berpendapat bahwa DPR bisa menggulirkan hak angket untuk KPK.

Silakan baca:
Ini Alasan Pansus Hak Angket KPK Tolak Hadirkan Pakar Anti-Angket

Wakil Ketua Panitia Hak Angket, Dossy Iskandar, dalam mengundang para pakar pihaknya tidak melihat mana yang pro terhadap hak angket dan aman yang tidak. Menurut dia, pakar dipilih atas dasar keilmuan dan kajian akademis yang dimiliki. “Jadi tidak ada yang pro dan kontra. Masa DPR bicara pro dan kontra,” tuturnya.

AHMAD FAIZ

Advertising
Advertising

Berita terkait

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

5 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

17 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

18 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya