Tata Kelola Lingkungan Jabar Masuk Nominasi Nirwasista Award 2017
Selasa, 11 Juli 2017 16:54 WIB
INFO JABAR -Jawa Barat masuk salah satu nominasi provinsi unggulan untuk mendapatkan penghargaan Nirwasita Tantra dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Nirwasita Tantra merupakan penghargaan kepada kepala daerah atas kepemimpinannya dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup di daerah.
Karena itu, pada Sabtu, 8 Juli 2017, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memaparkan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) di Gedung Manggala Bhakti KLHK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Usai pemaparan, Aher mengatakan pengelolaan lingkungan hidup di daerahnya terus mengalami perbaikan setiap tahun. Isu-isu lingkungan, seperti tata guna lahan, persampahan, banjir, dan pencemaran lingkungan ditangani dengan baik oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Kemudian isu-isu strategis tentang lingkungan, yaitu tata guna lahan, persampahan, banjir, dan pencemaran lingkungan, kami ungkap keseluruhannya," katanya.
"Alhamdulillah, Jawa Barat trennya ada perbaikan, ya. Umpamanya baku mutu air naik terus membaik. Grade-nya C, ya, sedang untuk sungai-sungai di Jawa Barat. Saat yang sama juga persampahan terus tertangani dengan baik," ucapnya.
Saat ini, Pemprov Jawa Barat tengah membangun berbagai tempat pengolahan dan pemrosesan akhir sampah (TPPAS) modern. Seperti di Bandung, Bogor, Karawang, dan Cirebon. Selain itu, pembangunan kolam retensi dan terowongan untuk program penanggulangan banjir.
"Saat ini, kami bersama pemerintah pusat sedang membuat kolam retensi untuk parkir air di kawasan Cieunteng, kawasan yang paling rendah di Bandung Raya, Cekungan Bandung. Terobosan lain, pada 2018 atau 2019 nanti, adalah membuat terowongan Curug Jompong untuk penanggulangan banjir," ujarnya.
Dalam konteks Citarum, menurut Aher, ada gerakan Lima Tidak, yakni tidak menebang pohon di hulu, tidak membuang limbah ternak ke hilir, tidak membuang limbah rumah tangga, tidak membuang limbah industri, serta tidak membuang sampah ke sungai.
Program Citarum Bersih, Sehat, Indah, dan Lestari (Bestari) menjadi fokus atau unggulan pengelolaan lingkungan hidup Pemprov Jawa Barat. Program Citarum Bestari mulai digulirkan pada 2014 dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Citarum Bestari juga melibatkan masyarakat desa di sekitar bantaran Sungai Citarum. Pelibatan masyarakat ini disebut ecovillage atau desa berbudaya lingkungan. Ada 277 desa yang terlibat dalam program ini, 190 desa di antaranya ada di Cekungan Bandung yang langsung berhubungan dengan Citarum.
"Hasilnya, alhamdulillah sungai-sungai lebih bersih, tempat-tempat sampah yang biasa hadir di tepi sungai sudah tidak ada, serta tempat-tempat sampah di pinggiran sungai sudah menjadi taman. Sungai-sungai sudah bersih sehingga bisa diisi ikan," tuturnya.