Keluarga Jokowi Ikut ke Luar Negeri, ICW: Sah Saja, Tapi...

Reporter

Senin, 10 Juli 2017 15:23 WIB

Presiden Jokowi (kanan) dan Ibu Negara Iriana berangkat untuk kunjungan kenegaraan ke Turki dari dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 5 Juli 2017. Jokowi akan menghadiri pertemuan bilateral dengan Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Perbincangan mengenai kepatutan keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama keluarganya yang turut dalam tugas kenegaraan ke luar negeri, sempat menjadi perhatian masyarakat dan menjadi viral di media sosial.

Kunjungan kenegaraan Preisden Jokowi ke Turki dan ke Hamburg, Jerman menghadiri KTT G20, antara 4-9 Juli 2017, mendapatr reaksi pula mengenai keikutsertaan anak-anak, menantu dan cucunya.

Baca juga:
Istana: Keluarga Jokowi Ikut ke Luar Negeri Pakai Biaya Pribadi

Pihak istana pun menjawab, Minggu, 9 April 2017 sesaat sebelum Presiden Jokowi kembali ke Tanah Air. Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan sebelum melakukan perjalanan ke Turki dan Jerman, Presiden Jokowi telah memberikan arahan kepada Plt Kepala Sekretariat Presiden, Winata Supriatna, pada Senin, 3 Juli 2017, di Istana Merdeka.

"Dalam arahan tersebut, Presiden menegaskan bahwa seluruh biaya perjalanan dan akomodasi anggota keluarga Presiden yang turut serta dalam perjalanan ke Turki dan Jerman mulai 5 sampai 9 Juli 2017 menjadi tanggungan pribadi Presiden," kata Bey dalam siaran persnya, Ahad, 9 Juli 2017.

Baca pula:
Jokowi Akan Bicara Kontra Terorisme di Turki dan Jerman

Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Biro Pers menambahkan, Presiden Jokowi sejak awal telah memerintahkan agar dilakukan efisiensi dalam penggunaan anggaran negara, termasuk perjalanan dinas Presiden.

"Perintah Presiden sangat jelas dan tegas untuk efektivitas dan efisiensi," kata Pratikno. Contoh efisiensi tersebut, kata dia, tidak perlu sewa pesawat walau perjalanan sampai ke Amerika Serikat, tim advance yang diperkecil, dan jumlah delegasi yang dibatasi dengan kapasitas pesawat.

Namun, kejadian tersebut mendapat catatan pula dari Adnan Topan Husodo, Koordinator Indonesia Corruption Watch atau ICW. “Dalam praktek kenegaraan, memang sah-sah saja membawa keluarga dalam tugas kenegaraan, terutama istri atau first lady. Aturan tentu membolehkan, hanya saja seberapa penting untuk dibawa,” katanya kepada Tempo, Senin, 10 Juli 2017.

Adnan Topan Husodo, Koordinatoir ICW melanjutkan, hal tersebut kembali berpulang kepada Presiden Jokowi. “Bagaimana Presiden menempatkan isu ini ,” katanya. “Bahwa dari sisi etis tentu ini menjadi tanda tanya besar , terutama dikaitkan dengan kebijakan pengetatan anggaran negara, efisiensi, dan antikorupsi ,” kata dia, menegaskan.

S. DIAN ANDRYANTO

Berita terkait

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

1 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

11 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

11 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

13 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

14 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

15 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

15 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

15 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

16 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

16 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya