Korupsi E-KTP, Setya Novanto Akan Penuhi Panggilan Ulang KPK  

Reporter

Senin, 10 Juli 2017 07:24 WIB

Ketua DPR Setya Novanto saat berkunjung ke kantor Tempo Media Grup, Jakarta, 8 Maret 2017. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham memastikan Setya Novanto akan memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP). KPK berencana memeriksa semua anggota dan bekas anggota DPR yang diduga terkait dengan kasus tersebut pada pekan ini.

Idrus mengatakan Ketua Umum Partai Golkar itu tak bisa hadir memenuhi panggilan KPK pada pekan lalu karena mengalami vertigo selama beberapa hari. Menurut Idrus, alasan ketidakhadiran Setya itu sudah disampaikan ke KPK dan disertai dengan surat dokter. "Tentu kita tahu kalau orang tidak sehat lalu diperiksa, itu pasti akan (menimbulkan) gangguan," ujarnya saat menjawab pertanyaan di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, 9 Juli 2017.

Baca: Korupsi E-KTP, KPK Akan Jadwalkan Ulang Pemeriksaan Setya Novanto

Ia memastikan Setya tidak mangkir dari panggilan karena sebelumnya Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan bakal ada tersangka baru dalam kasus e-KTP. "Oh, tidak ada. Itu kan Pak Novanto sudah mengirim surat sebelum pernyataan itu. Tidak ada kaitan itu," katanya.

Ia pun memastikan Setya Novanto bakal memenuhi panggilan ulang KPK saat kondisinya pulih. "Karena itu, kita tunggu dan kita doakan agar kesehatan Setya pulih kembali serta tentu panggilan KPK akan dipenuhi," tuturnya.

KPK menargetkan pemeriksaan terhadap para politikus yang diduga terkait dengan megakorupsi proyek e-KTP tuntas pada pekan ini. Mulai hari ini, Senin, 10 Juli 2017, secara maraton, penyidik kembali memanggil sejumlah anggota dan mantan anggota DPR yang mangkir dari panggilan pemeriksaan sebelumnya.

“Kami berharap mereka yang dipanggil memahami kewajiban hukum untuk hadir sebagai saksi,” kata juru bicara KPK, Febri Diansyah, melalui pesan pendek, Ahad, 9 Juli 2017.

Baca juga: Jaksa Sebut Setya Novanto Terbukti Terlibat Korupsi E-KTP

Sebelumnya, anggota dan bekas anggota DPR yang telah menjalani pemeriksaan mendapat pertanyaan tentang aliran dana kepada Parlemen Senayan selama proses pembahasan anggaran proyek tersebut. Mereka satu suara membantah terlibat dan menerima duit korupsi proyek e-KTP.

“Ini program pemerintah, pembahasannya semua biasa saja. Tak ada itu (aliran dana),” kata Olly Dondokambey, yang diduga menerima US$ 1,4 juta. Saat proyek ini mulai dibahas di DPR pada 2010-2011, Olly, yang kini merupakan Gubernur Sulawesi Utara, masih menjabat Wakil Ketua Badan Anggaran DPR.

AHMAD FAIZ | AMIRULLAH | FRANSISCO R.

Berita terkait

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

11 jam lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

12 jam lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

13 jam lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

15 jam lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

22 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

1 hari lalu

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

1 hari lalu

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

"Ah biar sajalah. Kan Ketua PPATK sudah bilang, ada aturannya kan," kata Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

1 hari lalu

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

Dewas KPK akan memulai sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal penyalahgunaan wewenang dalam kasus korupsi di Kementan.

Baca Selengkapnya