Kantor Ombudsman DIY Diteror Lemparan Batu  

Reporter

Minggu, 9 Juli 2017 14:19 WIB

Ninik Rahayu, Anggota Ombudsman RI memberikan keterangan kepada media setelah pertemuan dengan Kemenko Polhukam di Gedung Ombudsman RI, Rabu 29 Maret 2017 // Aghniadi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kantor Lembaga Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta–Jawa Tengah mendapatkan aksi teror pada Minggu subuh, 9 Juli 2017. Teror berupa lemparan batu seukuran sekepalan telapak tangan itu membuat kaca-kaca bagian depan kantor yang berada di Jalan Wolter Monginsidi Nomor 20, Karangwaru, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, itu pecah berhamburan ke lantai.

“Ada dua batu seukuran tangan yang kami temukan di dalam ruang lobi,” ujar Kepala Perwakilan ORI DIY, Budhi Masturi, ditemui Tempo di kantornya. Kaca yang pecah menyisakan lubang berdiameter sekitar 25 sentimeter dan tiga lembar kaca nako pecah berserakan di lantai depan.

Pihak Kepolisian Kota Yogyakarta langsung datang dan memberi garis polisi di area yang rusak itu serta melakukan pemeriksaan pada sejumlah saksi dan karyawan Ombudsman.

Budhi menceritakan, pelemparan batu sebanyak dua kali ke kantornya itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, ada seorang petugas satpam yang sedang berada di bagian lobi tengah berjaga sembari bersiap membersihkan tumpukan berkas di meja lobi.

“Tiba-tiba terdengar kaca depan pecah sebanyak ada dua kali, pas dikejar keluar tidak ada motor lewat, orang lari, atau mobil, jalanan sepi,” ujar Budhi.

Budhi mengakui selama ini tak ada teror dalam bentuk ancaman atau lainnya yang diterima pihak Ombudsman sebelum kejadian itu. Pihaknya pun mengaku tak tahu teror ini terkait dengan apa. Apakah orang iseng atau terkait dengan hal tertentu. “Kami serahkan pihak kepolisian saja,” ujarnya.

Budhi menuturkan selama sebulan terakhir, Ombudsman sedang getol menangani aduan perihal penerimaan peserta didik baru (PPDB). Dari kasus PPDB itu, Ombudsman mengindikasikan ada manipulasi proses penerimaan siswa baru di 14 sekolah SMP negeri di Kabupaten Bantul.

Ombudsman menilai proses PPDB di 14 sekolah itu sarat manipulasi data tentang zonasi sekolah. Jika terbukti, hasil penerimaan siswa bisa dianulir. “Siswa yang jarak sekolahnya jauh ditulis dekat lewat surat keterangan kelurahan sehingga bisa diterima di SMP tertentu yang dipilih, siswa yang lebih berhak tersingkir,“ ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

50 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

56 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

57 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya