Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla saat pemotretan bersama 34 menteri Kabinet Kerja yang baru dilantik di halaman Istana Negara, Jakarta, 27 Oktober 2014. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai perlu waktu yang lama untuk merealisasi pemindahan ibu kota negara. Menurut JK, berkaca kepada negara lain, diperlukan masa persiapan sekitar 10 tahun.
"Karena tidak bisa pindah sebelum semua lengkap," katanya di Kompleks Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 7 Juli 2017.
JK menyatakan keputusan memindahkan ibu kota negara jangan hanya karena satu faktor. Karena itu, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) diminta benar-benar melakukan kajian mendalam. Apalagi kondisi anggaran negara saat ini tidak terlalu baik.
Bila melihat negara yang memindahkan ibu kota, seperti Malaysia dan Amerika Serikat, Kalla menuturkan ada satu kesamaan, yaitu sistem pemerintahan yang berbentuk federal. Dalam hal ekonomi, misalnya, segala hal kepentingan pengusaha langsung berurusan dengan daerah (negara bagian).
"Urusan pengusaha tidak pernah berhubungan dengan pusat, tapi dengan pemerintah daerah," ucapnya. Pemindahan ibu kota Malaysia, misalnya, kata Kalla, tak jauh dari ibu kota yang lama. "Malaysia hanya pindah 30 kilometer," ujarnya.
Wacana pemindahan ibu kota negara terus bergulir. Pemerintah melalui Bappenas tengah melakukan kajian terhadap rencana itu. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan kajian pemindahan ibu kota, yang saat ini sedang dikaji pemerintah, akan diupayakan selesai sebelum atau pada akhir 2017. Setelah pengkajian, akan dilanjutkan dengan penyusunan konsep pusat administrasi pemerintahan.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menilai pemindahan ibu kota negara tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat.
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
27 hari lalu
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?
58 hari lalu
Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?
Menurut JK, Pemilu 2024 sudah diatur oleh pemerintah dan orang-orang tertentu. Sehingga ia menilai Pemilu 2024 sebagai pemilu yang terburuk dalam sejarah demokrasi Indonesia sejak 1955.