Mabes Polri: Rekrutmen Anggota Polda Jabar Kembali ke Pola Lama

Reporter

Kamis, 6 Juli 2017 17:55 WIB

Brigjen Pol Rikwanto, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Markas Besar Kepolisian RI, Brigadir Jenderal, Rikwanto, mengatakan pihaknya telah menurunkan tim untuk menginvestigasi penerimaan akademi kepolisian di Polda Jawa Barat. Ia menuturkan pola perekrutan anggota polisi di Polda Jawa Barat akan dikembalikan ke sistem lama dengan menggunakan sistem urutan.

"Jadi dikembalikan pada format semula, jadi yang memang rankingnya baik atau bagus itu yang berhak ke seleksi pusat. Jadi distratakan kembali," kata Rikwanto di kantornya di Jakarta, Kamis 6 Juli 2017.

Baca: Rekrutmen Anggota Polri di Polda Jabar Diprotes, Ini Kata Kapolri

Selain itu, Rikwanto menjelaskan indikasi adanya permainan dalam penerimaan anggota akademi yang baru juga menjadi bagian investigasi tim yang terdiri atas tim Profesi dan Pengamanan, serta Asisten Sumber Daya Manusia. "Hasilnya apa? Apa ada yang terlibat? Faktanya akan disampaikan kemudian setelah tim investigasi," ujarnya.

Rikwanto tak menegaskan bagaimana sikap kepolisian terhadap kebijakan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan. Ia hanya menegaskan bahwa rekrutmen akan kembali ke pola lama. "Sesuai dengan ranking hasil tes yang telah dilaksanakan," ujar dia.

Kebijakan Kapolda Jawa Barat soal rekrutmen anggota dinilai bermasalah. Kebijakan itu tertuang dalam Surat Keputusan Kapolda Jawa Barat Nomor Kep/702/VI/2017 tertanggal 23 Juni 2017. Dalam keputusan Kapolda tersebut, diatur pedoman penerapan persentase kelulusan tingkat panitia daerah (panda) bagi putra-putri daerah dalam proses seleksi penerimaan anggota Polri secara terpadu (Akpol, Bintara, Tamtama) TA 2017 Panda Polda Jawa Barat.

Baca: IPW: Polri Harus Umumkan Investigasi Penerimaan Akpol Polda Jabar

Dalam keputusan Kapolda Jawa Barat itu, hasil kelulusan sementara sebanyak 35 pria dan 4 wanita dengan kuota 13 putra daerah dan 22 orang nonputra daerah. Namun, setelah melewati tahap seleksi, hanya 12 putra daerah dan 11 orang nonputra daerah yang lulus.

Delapan orang tua calon polisi pun menggugat kebijakan Polda Jawa Barat itu ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), lantaran menduga Kapolda memprioritaskan calon siswa putra daerah asli.

ARKHELAUS W. | YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

3 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

3 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

4 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya